Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2023, 16:22 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber hbr.org

KOMPAS.com - Kebanyakan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) disebabkan oleh faktor di luar kendali karyawan. Namun, banyak dari mereka yang terkena PHK cenderung menyalahkan diri sendiri.

Ketika kehilangan pekerjaan datang tiba-tiba, seringkali mereka merasa diabaikan, membandingkan dengan rekan kerja yang tetap bekerja.

Seseorang akan memulai merenungkan apakah mereka melakukan kesalahan atau kurang berdedikasi kepada perusahaan. Namun, penting untuk memahami bahwa PHK tidak selalu berkaitan dengan kinerja yang buruk.

 

PHK bisa saja terjadi karena alasan bisnis seperti merger atau akuisisi, meningkatnya persaingan industri, ekonomi yang melemah, atau restrukturisasi perusahaan yang mengarah pada perampingan.

Mengalami PHK bukan cuma kehilangan pendapatan, tapi juga status, struktur harian, dukungan sosial, harga diri, hingga ketidakpastian tentang langkah karier selanjutnya.

Untuk itu, penting untuk mengelola emosi dengan bijak agar dapat menjalani proses mencari pekerjaan baru dengan lebih baik.

Baca juga: Waspadai, 5 Tanda Kamu adalah Karyawan yang Akan Terkena PHK

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mengelola emosi setelah mengalami PHK.

Identifikasi emosi 

Menurut pelatih eksekutif Deborah Grayson Riegel, ketika sesuatu yang mengancam atau membuat stres terjadi, kita cenderung untuk menyalahkan diri sendiri atau meratapi nasib.

Ilustrasi tanda seseorang kekurangan motivasi.iStockphoto/eggeeggjiew Ilustrasi tanda seseorang kekurangan motivasi.

Namun, respons-respons tersebut tidak membantu kita produktif. Riegel menyarankan untuk mengenali dan menamai perasaan kita dengan menggunakan bahasa netral, meletakkannya dalam konteks yang lebih luas, fokus pada hal-hal positif, dan membuat rencana.

Mengidentifikasi emosi akan menciptakan ruang antara diri kita dan perasaan tersebut, sehingga membantu lebih tenang.

 

Dengan turunnya stres, kita memberikan ruang pada organ di dalam otak besar yang berfungsi dalam mengatur emosi dan ingatan yang berhubungan dengan rasa takut dan bahagia (amigdala) untuk memberikan respons yang lebih bijaksana.

Baca juga: Cara Bangkit Kembali Usai Terkena Gelombang PHK

Luangkan waktu untuk mengakui apa yang terjadi, pikirkan tentang kehilangan tersebut, dan kenali perasaan kamu, baik kecemasan, kemarahan, stres, rasa malu, atau kesedihan.

Mengalami rasa duka adalah bagian alami dari proses penyembuhan setelah mengalami kehilangan, termasuk saat di-PHK.

Ini menjelaskan mengapa banyak orang mengalami reaksi umum seperti penyangkalan, kemarahan, dan depresi dalam menghadapi kesedihan tersebut.

Mintalah rekan kerja untuk mengingatkan kekuatan kita

Setelah kehilangan pekerjaan, kesadaran terhadap kelemahan yang dimiliki mungkin sangat dominan, namun, jangan biarkan hal itu menghambat kita.

Sebaliknya, penting untuk mengartikulasikan kekuatan saat melangkah menuju langkah karier berikutnya. Tanyakan pada rekan kerja tentang pengalamannya bekerja dengan kita, kekuatan apa yang mereka perhatikan, dan sebagainya.

Setelah mendapatkan tanggapan, susunlah informasi tersebut berdasarkan tema-tema umum, seperti pembangunan tim, integritas, ketekunan, dan keingintahuan.

Terakhir, gunakan informasi ini untuk menulis deskripsi diri yang merangkum kekuatan kita sehingga menjadi landasan untuk pencarian kerja berikutnya. 

Baca juga: Kenali 10 Tanda Lowongan Kerja Bodong, Waspada Jadi Korban

Memprioritaskan langkah selanjutnya

Meskipun kepercayaan diri masih terguncang, kamu harus bergerak melampaui keraguan diri dan mengambil tindakan nyata di sepanjang perjalanan karier.

Misalnya, membuat daftar pencapaian, memperbarui resume, meminta umpan balik dari orang-orang terpercaya dalam jaringan kamu, dan dengan cermat menghubungi kontak jaringan yang dapat memberikan wawasan berharga tentang area karier yang menjanjikan.

Langkah-langkah lain yang dapat diambil melibatkan penyempurnaan profil LinkedIn dan menyusun daftar organisasi yang menjadi target.

Pertimbangkan untuk memulai usaha sampingan

Langkah tambahan yang dapat diambil setelah PHK adalah mempertimbangkan untuk menghasilkan pendapatan melalui wirausaha.

Salah satu cara efektif adalah dengan mendiversifikasi portofolio proyek konsultasi atau penasihat selama mencari pekerjaan atau mengembangkan ide bisnis baru.

Baca juga: 3 Hak Karyawan Kena PHK, Bagaimana jika Tidak Dipenuhi?

Memulai usaha sampingan tidak hanya memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi potensi kemampuan sendiri, tetapi juga menjadi tempat uji coba yang ideal untuk mencoba jalur karier baru atau mengubah bakat dan hobi menjadi sumber penghasilan.

Jika kamu memiliki waktu luang setelah PHK, memanfaatkan pekerjaan sampingan dapat menjadi langkah cerdas untuk melengkapi pencarian kerja.

Beberapa pekerjaan sampingan bahkan dapat memberikan penghasilan yang sebanding atau bahkan lebih besar daripada pekerjaan penuh waktu.

Selain itu, ini juga dapat dianggap sebagai bentuk "asuransi karier" yang memberikan opsi cadangan saat menghadapi pengangguran atau ketidakpastian ekonomi.

Ubah cara pandang

Jangan jadikan PHK sebagai masalah pribadi, melainkan menggunakan kekuatan emosional tersebut sebagai dorongan untuk pertumbuhan di masa depan.

Menurut pelatih kepemimpinan Rashmir Balasubramaniam, PHK seringkali merupakan pemicu untuk pertumbuhan pribadi dan kesempatan untuk beralih ke arah yang lebih terarah, menyenangkan, dan memuaskan.

Baca juga: 5 Cara Bangun Kepercayaan Diri Setelah Kena PHK

Meskipun kehilangan pekerjaan dapat memicu rasa malu, bersalah, frustrasi, atau kemarahan, D'Souza menekankan pentingnya menyadari bahwa PHK tidak selalu bersifat pribadi.

Untuk tetap fokus pada masa depan, disarankan untuk melibatkan diri dengan orang-orang positif, merenungkan rintangan yang telah diatasi, dan mengingat pencapaian yang telah dicapai.

Alih-alih menyalahkan diri sendiri, ia menekankan pentingnya membangun kepercayaan diri, yang akan tercermin dan dihargai oleh calon pemberi kerja.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com