Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Efektif Terapi Air Jepang Dapat Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com, 18 Desember 2023, 07:42 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang telah mencoba berbagai perawatan dan metode kuno untuk menurunkan berat badan.

Dari latihan kardio intensitas tinggi hingga diet ketat, beberapa metode efektif telah dirancang untuk membantu menurunkan berat badan.

Melalui sejumlah riset, kita juga akan menemukan terapi air Jepang (Japanese water therapy) yang muncul dalam daftar metode untuk menurunkan berat badan.

Meski terbilang sederhana, namun metode ini cukup populer dalam budaya Jepang karena dapat secara efektif membantu menurunkan berat badan.

Lantas, apa sebenarnya terapi air Jepang dan apakah ada manfaat maupun risiko saat kita menjalaninya?

Dikutip dari laman Lifestyle Asia, berikut penjelasan selengkapnya mengenai terapi air Jepang dan seberapa efektif metode ini membantu kita menurunkan berat badan.

Baca juga: Minum Air Putih Ternyata Bisa Menurunkan Berat Badan, Begini Metodenya

Apa itu terapi air Jepang?

Terapi air Jepang, atau yang juga dikenal dengan Suichiryou, adalah praktik tradisional minum air di Jepang dengan cara tertentu.

Secara umum, kita hanya perlu meminum sekitar empat gelas 160-200 ml air bersuhu ruangan atau air hangat sebelum menyikat gigi atau makan apa pun di pagi hari.

Meminum air setelah bangun tidur dapat membantu mengaktifkan organ-organ internal.

Lalu untuk jadwal makan, kita dapat makan selama 15 menit saja setiap kali makan, dan kemudian menunggu setidaknya 2 jam sebelum makan atau minum apa pun.

Sangat penting untuk meminum air secara perlahan dan sedikit demi sedikit demi membantu penyerapan.

Hindari juga mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein pada malam sebelum memulai terapi air Jepang, karena itu dapat menghambat manfaat dan menimbulkan risiko.

Pastikan air harus dalam suhu ruangan, tidak terlalu dingin atau terlalu panas.

Terapi air Jepang harus dilakukan untuk periode yang berbeda untuk mengobati kondisi yang berbeda.

Disarankan agar seseorang melanjutkan terapi selama 10 hari untuk menyembuhkan sembelit, 30 hari untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2, dan 180 hari untuk menyembuhkan gejala kanker.

Kendati demikian, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa terapi air Jepang bermanfaat untuk menyembuhkan diabetes dan kanker.

Baca juga: Begini Ternyata Aturan Minum Air Putih yang Benar

Alasan mengapa perlu minum air putih terlebih dahulu sebelum minum kopi di pagi hari. Alasan mengapa perlu minum air putih terlebih dahulu sebelum minum kopi di pagi hari.

Manfaat potensial dari terapi air Jepang

Ada beberapa manfaat potensial dari terapi air Jepang, di antaranya:

Hidrasi

Hidrasi yang tepat sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan memulai hari dengan air putih membantu mengisi kembali cairan yang hilang selama tidur.

• Detoksifikasi

Beberapa pendukung mengklaim bahwa terapi ini bisa membantu membuang racun dari tubuh dan meningkatkan fungsi ginjal.

• Meningkatkan metabolisme

Minum air di pagi hari dapat meningkatkan metabolisme kita, yang berpotensi membantu manajemen berat badan.

• Pencernaan yang lebih baik

Menunggu sebelum makan atau minum setelah dua gelas pertama dapat menstimulasi sistem pencernaan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

• Meningkatkan kesehatan kulit

Hidrasi yang cukup dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat.

• Pereda nyeri

Beberapa orang berpendapat bahwa air putih Jepang dapat meringankan berbagai masalah kesehatan, termasuk sakit kepala dan nyeri pada tubuh.

Baca juga: Minum Air Hangat di Pagi Hari Bisa Bantu Hilangkan Perut Buncit?

Seberapa efektif terapi air Jepang dapat menurunkan berat badan?

Penerapan terapi ini dapat membantu kita menurunkan berat badan karena membantu pembatasan kalori.

Minuman manis seperti jus buah atau soda juga dapat diganti dengan air putih yang secara otomatis mengurangi asupan kalori.

Proses ini merekomendasikan kita untuk memiliki waktu makan yang teratur hanya 15 menit setiap kali. Kita diharuskan untuk beristirahat selama 2 jam setelah setiap kali makan, yang sekali lagi akan membantu membatasi asupan kalori.

Minum lebih banyak air juga membantu membuat kita merasa lebih kenyang, sehingga mengurangi kemungkinan kita untuk makan yang tidak perlu.

Risiko terapi air Jepang

Terapi ini mungkin tidak cocok untuk semua orang, terutama individu dengan kondisi medis tertentu.

Jadi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum membuat perubahan signifikan pada rutinitas sehari-hari.

Bukti ilmiah yang mendukung klaim kesehatan spesifik dari terapi air Jepang masih terbatas, dan pengalaman setiap orang mungkin berbeda-beda.

Terlebih, konsumsi air yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan air, yang merupakan kondisi yang serius.

Untuk mengurangi risiko, cobalah minum tidak lebih dari 4 gelas air setiap jam. Pembatasan kalori yang ekstrem juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, jadi dengarkanlah tubuh kita dan kebutuhannya.

Baca juga: Bahaya Kebanyakan Minum Air dalam Waktu Singkat

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau