Alpukat bisa jadi pilihan. Buah ini mengandung lemak tak jenuh tunggal, dengan lima gram sepertiga alpukat ukuran sedang.
"Hal ini dapat membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dalam darah, yang juga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Selain itu, alpukat bebas gula dan sodium," jelas Sabgir.
Adapun alpukat kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan serat, dua nutrisi yang membantu menurunkan LDL dan meningkatkan kolesterol "baik" HDL (high density lipoprotein).
Sebuah penelitian tahun 2015 pada 45 orang dewasa yang obesitas mengukur efek alpukat pada kolesterol LDL.
Para peneliti menemukan, peserta yang makan satu buah alpukat setiap hari bisa menurunkan kadar LDL lebih banyak daripada mereka yang tidak makan alpukat.
Demikian pula, tinjauan tahun 2016 terhadap 10 penelitian menentukan bahwa mengganti alpukat dengan lemak lain dikaitkan dengan penurunan kolesterol total, LDL, dan trigliserida.
Ada banyak cara untuk memakan alpukat, seperti dibuat jadi bahan salad dan olesan roti.
Baca juga:
Banyak jenis buah yang kaya akan serat larut. Hal ini membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mendorong tubuh untuk membuang kolesterol dan menghentikan hati memproduksi senyawa ini.
Sebuah studi tahun 2012 menemukan, pektin atau sejenis serat larut, dapat menurunkan kolesterol hingga 10 persen. Pektin umumnya ditemukan dalam buah-buahan termasuk apel, anggur, jeruk, dan stroberi.
"Buah-buahan citrus seperti jeruk mengandung pektin, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol," terang Sabgir.
"Pektin adalah jenis serat larut yang mendorong tubuh untuk mengurangi kolesterol LDL," imbuhnya.
Baca juga: 8 Cara Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.