Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Panjang Umur dari Orang Tertua AS yang Mencapai Usia 110 Tahun

Kompas.com - 29/06/2024, 13:30 WIB
Wisnubrata

Editor

Menurut American Heart Association (AHA), jalan cepat selama 150 menit seminggu dapat mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

Olahraga sederhana ini juga dapat memperbaikin tekanan darah dan gula darah, meningkatkan tingkat energi dan kekuatan tulang, serta meningkatkan kesejahteraan mental.

Laporan tahun 2023 yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan bahwa melakukan 500 langkah setiap hari dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular sebesar tujuh persen, sementara berjalan kaki 1.000 langkah per hari dapat menurunkan risiko kematian karena semua penyebab sebesar 15 persen.

Baca juga: 8 Rahasia Umur Panjang Para Centenarian, Apa Saja?

Makanan rumahan yang tidak berlebihan

Soal makanan, Markoff bukan orang yang terlalu pemilih. Dia memang tidak makan makanan olahan tetapi tetap menikmati hidangan penutup seperti es krim atau coklat. Markoff juga tidak mengonsumsi makanan super organik, meski dia juga bukan penggemar junk food.

Pada dasarnya, keluarga itu makan makanan sederhana buatan rumah, yang biasanya mencakup makanan penutup dalam porsi kecil, kata Hansen.

"Semua yang kami lakukan tidak berlebihan," katanya. "Kami tidak punya kue atau soda yang dibeli di toko, dan tidak ada yang mewah."

Keluarga Markoff juga paham dalam menghindari botol plastik, yang menurut penelitian kini dikaitkan dengan risiko kesehatan seperti diabetes.

Baca juga: 10 Rahasia Umur Panjang dari Wanita Tertua di Dunia Berusia 119 Tahun

Menjaga rasa ingin tahu dan ingin terlibat

Meskipun Markoff tumbuh dalam keluarga miskin dan putus sekolah saat kelas delapan, dia memiliki semangat yang kuat untuk mempelajari hal-hal baru dan selalu suka berhubungan dengan komunitasnya.

"Dia dan ibuku sangat terhubung dengan dunia. Mereka bangun setiap pagi dan membaca koran LA Times," kata Hansen.

Pasangan ini juga berkeliling dunia, termasuk ke Meksiko tepat setelah Jalan Raya Pan-Amerika dibangun pada awal tahun 1950-an, dan mengunjungi Eropa Timur, Jepang, dan Tiongkok.

"Mereka bukan tipe orang yang suka mengemudi," kata Hansen. "Itu terlalu mudah. Mereka naik bus dan kereta ke mana-mana."

Markoff senang berbagi pengetahuannya. Sejak pertengahan tahun 2000-an, ia memulai kebiasaan menulis sehari-hari yang kemudian menjadi blog dan akhirnya menjadi buku. Pada usia 103 tahun, dia menghadiri acara penerbitan bukunya dan menandatangani salinannya untuk para penggemar.

Dia juga menekuni bentuk ekspresi artistik seperti fotografi dan membuat patung dari besi tua, dan dia tidak malu dengan karya seninya, bahkan mencoba menyumbangkan karyanya ke museum, kata Hansen.

Kreativitas dan keingintahuannya kemungkinan besar membantunya tetap tajam secara mental. Bukti menunjukkan bahwa mempelajari hal-hal baru seiring bertambahnya usia dapat membuat otak tetap aktif.

Hansen berkata bahwa dia terus-menerus membagikan pengetahuannya dalam kehidupan dan akan sangat senang karena otaknya yang didonorkan dapat memberikan kontribusi terhadap sains yang sangat dia cintai.

"Dia pasti sangat bahagia," katanya. “Itu adalah warisan yang paling menakjubkan.”

Baca juga: Bukan Mitos, Ini Rahasia Umur Panjang

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com