Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

"Butterfly Hug" Metode Ampuh untuk Atasi Cemas

Kompas.com - 03/04/2023, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Kecemasan adalah kondisi yang sering menerpa banyak orang tanpa memandang usia. Kondisi ini merupakan buntut dari ketidakpastian situasi hingga membuat kita bingung untuk mengambil langkah selanjutnya.

Penelitian Pristianto, dkk. (2022) pun mengungkapkan peristiwa ini dialami oleh tiga sampai lima orang dewasa. Jika berada di tahap yang memerlukan penanganan medis, penderita kerap mengalami stres dan menetap selama bertahun-tahun.

Tentunya, hal ini bisa memengaruhi kehidupan penderitanya jika tak diatasi.

Ternyata, ada salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya, yaitu dengan butterfly hug. Informasi ini pun dijelaskan dalam siniar Anyaman Jiwa episode “Cobain Deh Butterfly Hug” dengan tautan akses dik.si/AnyJiwBHug.

Atasi Kecemasan dengan Butterfly Hug

Peristiwa traumatis berpotensi mengganggu kehidupan kita karena pasti akan muncul gejala kecemasan. Gejala ini pun juga akan diikuti dengan tanda lainnya, seperti jantung berdebar kencang, pikiran kacau dan impulsif, hingga disonansi kognitif.

Baca juga: Ramadhan: Bulan Kesempatan bagi Manusia untuk Berubah

Itu sebabnya, penting untuk tidak hanya menangani akar permasalahannya, tetapi kita juga harus tau bagaimana cara mengatur agar gejala tersebut tidak semakin parah. Di sinilah peran butterfly hug dapat membantu para penderita gejala kecemasan.

Mengutip Wildtree Wellness, metode butterfly hug dikembangkan oleh dua praktisi, Lucina Artigas, M.A., M.T., dan Ignacio Jarero, Ed.D., Ph.D., M.T. Metode pelukan ini pun diajarkan pertama kali kepada para penyintas Badai Pauline di Meksiko pada 1998.

Penelitian Artigas & Jarero (2011) pun mengungkapkan butterfly hug sangat efektif untuk membantu para korban menghilangkan perasaan traumatisnya. Karena keberhasilannya ini, banyak terapis yang juga mulai menerapkan metode ini ke para pasiennya.

Salah satunya dibuktikan penelitian Girianto, dkk. (2021). Dalam penelitiannya dengan objek lansia, diketahui separuh responden mengalami gejala kecemasan berat. Ternyata butterfly hug dapat memberikan sensasi nyaman saat bernapas bagi mereka sehingga kecemasan pun berkurang.

Tujuan dari butterfly hug adalah memberikan perasaan lebih baik terhadap diri sendiri. Metode ini terbukti dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan membuat kita lebih tenang.

Itu sebabnya, butterfly hug dinilai efektif untuk memulihkan perasaan negatif dan perasaan traumatis.

Manfaat Mempraktikkan Butterfly Hug

Selain yang telah disebutkan, ternyata butterfly hug juga bisa memberikan dampak baik dan manfaat lainnya bagi para penderita gejala kecemasan. Mengutip Healthline, berikut adalah manfaat mempraktikkan butterfly hug.

Pertama, yaitu membuat kita merasa aman. Gejala kecemasan dapat menimpa kita kapan saja dan tentunya kita tak selalu berada di sekitar orang yang dipercaya untuk membantu meredakannya.

Butterfly hug akan memberikan perasaan ada yang memeluk kita, yaitu diri sendiri. Kita pun akan memiliki perasaan nyaman dan aman karena diri sendiri akan selalu ada untuk mendukung setiap masalah yang dihadapi.

Baca juga: Childfree dalam Sudut Pandang Feminis dan Kesehatan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com