Berapa Lama Kucing Bisa Bertahan Hidup?

KOMPAS.com - Pernah dengar tentang Creme Puff? Menurut Guinness Book of World Records, dia adalah kucing tertua yang pernah ada. Kucing itu hidup hingga usia lebih dari 38 tahun di Texas.

Bagi para pecinta kucing, pertanyaan yang sering muncul adalah berapa lama kucing peliharaan mereka dapat hidup. Kucing adalah makhluk yang bisa menjadi teman setia selama bertahun-tahun, tetapi seberapa panjang umur rata-rata Si Mpus?

Secara umum, menurut Jessica Watson, yang memimpin tim Cat World di suaka Best Friends Animal Society, kucing biasanya hidup antara 10 hingga 20 tahun.

Salah satu kunci utama untuk memastikan kucing hidup lama dan sehat adalah melakukan perawatan rutin oleh dokter hewan.

Dengan melakukan pemeriksaan dan vaksinasi rutin, dokter hewan akan dapat mengidentifikasi perubahan dalam rekam medis kucing kita dengan cepat sehingga bisa mendeteksi penyakit yang mungkin muncul.

Selain itu, dokter hewan juga dapat membantu kita merencanakan pola makan yang cocok dengan kebutuhan kucing kita.

Baca juga: 10 Tanda Kucing Mendekati Kematian, Cat Lovers Wajib Tahu

Pasalnya, jumlah dan jenis makanan yang diperlukan berbeda berdasarkan usia, ras, dan tingkat aktivitas kucing kita.

Dokter hewan akan membantu menentukan kapan saat yang tepat untuk mengubah jenis makanan yang diberikan kepada kucing seiring bertambahnya usianya.

PIXABAY/PASJA1000 Manfaat memelihara kucing bagi bayi.

Kucing liar dan kucing peliharaan

Lalu apakah ada perbedaan rentan usia kucing peliharaan dan kucing liar?

Menurut Jessica Watson, kucing yang tinggal secara eksklusif di dalam rumah memiliki harapan hidup dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan kucing yang tinggal di luar ruangan.

Kucing yang berada di luar ruangan seringkali terpapar penyakit, parasit, predator, dan risiko kecelakaan seperti tertabrak mobil.

Menurut Fakultas Kedokteran Hewan UC Davis, kucing dalam ruangan memiliki umur rata-rata antara 10 hingga 15 tahun, sedangkan kucing luar ruangan hanya mencapai usia 2-5 tahun.

Baca juga: Tips Atasi Kucing yang Kerap Mengeong di Malam Hari

Sementara, kucing yang tinggal di dalam rumah tetapi sering berkunjung ke luar, masih bisa membawa risiko yang sama dengan kucing yang berada di luar ruangan, meskipun dengan frekuensi yang lebih rendah.

Watson menjelaskan bahwa kucing yang memiliki akses ke dalam dan luar ruangan lebih rentan terhadap abses (penumpukan nanah) akibat gigitan dan penyakit yang dapat ditularkan oleh parasit yang mereka temui di luar rumah.

Slain memastikan bahwa kucing yang divaksin, melakukan pemeriksaan rutin dan memberikan obat bulanan untuk mencegah kutu dan parasit dapat membantu menekan risiko ini.