Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips Membakar Lemak Perut dari Personal Trainer

Kompas.com, 27 September 2023, 13:22 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Lemak perut yang menumpuk merupakan hal yang berbahaya karena terkait dengan berbagai penyakit kronis.

Meski begitu, lemak perut termasuk lemak yang sulit dihilangkan. Bahkan orang yang sehat pun mengakui perlu usaha keras untuk mengatasi timbunan lemak perut.

"Sebagai orang yang sudah menginjak usia 40 tahun, lemak perut adalah area yang paling sulit untuk dihilangkan. Jika lemak sudah hilang pun akan sulit untuk menjaganya agar tidak menumpuk lagi," kata Whitney Berger, personal trainer bersertifikasi.

Berbagai penelitian menunjukkan kaitan antara lemak perut dengan peningkatan risiko penyakit metabolik, seperti diabetes melitus, penyakit jantung, dan perlemakan hati (fatty liver).

Whitney mengatakan, cara untuk memiliki perut yang rata dan bebas dari timbunan lemak tidak cuma urusan latihan olahraga.

"Butuh konsistensi dan gaya hidup sehat, termasuk cukup tidur, untuk memilih tubuh yang sehat," kata pendiri studio pilates WhitFit yang berlokasi di New York, Amerika Serikat ini.

Baca juga: 6 Macam Penyakit Akibat Lemak Perut yang Harus Diwaspadai

Berikut adalah tiga tips untuk mengatasi lemak perut dari Whitney:

1. Konsistensi
Menurut Whitney, tanpa konsistensi akan sulit melihat perubahan. Selain itu, jika kita tidak konsisten kita akan sering menjumpai lemak yang kembali lagi.

"Konsisten dengan jadwal yang sudah dibuat, kebiasaan, dan juga rutinitas. Iya, kita butuh rutinitas. Carilah satu hal dulu dan buat itu sebagai langkah awal," sarannya.

Rutinitas yang diperlukan misalnya saja berjalan kaki 30 menit setiap hari, rutin bergerak aktif, dan sebagainya. Intinya cari hal yang kita anggap mudah dan bisa dilakukan tanpa terpaksa, lalu secara bertahap tingkatkan intensitasnya.

2. Latihan beban, HIIT, dan yoga
The American College of Cardiology menerbitkan hasil studi yang membuktikkan latihan interval intensitas tinggi (high-intensity interval training/HIIT) adalah cara yang efektif untuk menurunkan berat badan.

Peneliti meminta 120 orang melakukan latihan intensitas sedang selama seminggu, lalu 90 orang di antaranya diubah menjadi 20 menit latihan HIIT selama 12 minggu studi.

Baca juga: Olahraga High Intensity Interval Training untuk Menurunkan Berat Badan

Hasilnya, orang yang mengubah latihannya menjadi HIIT menurunkan berat badan 1,8 kilogram lebih banyak dibanding dengan yang tidak.

Whitney mengatakan sangat penting untuk memiliki beberapa jenis latihan.

"Masing-masing latihan bekerja pada tubuh secara berbeda, yang merupakan keharusan karena otot kita punya memori dan kita bisa mengalami fase datar jika kita melakukan latihan yang sama terus," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau