Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sering Interaksi dengan Orang Bikin Kita Lelah

Kompas.com - 30/09/2023, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Motherly

KOMPAS.com - Terhubung dan berinteraksi secara sosial dengan orang lain adalah hal yang tidak bisa ditawar demi kesehatan mental dan panjang umur.

Berbagai penelitian menunjukkan, kesepian dan kurangnya dukungan sosial membuat kita lebih mudah sakit.

Namun, pada sebagian orang yang memiliki kepribadian introvert, interaksi sosial bisa membuat perasaan menjadi lelah, seolah habis olahraga berlebihan.

Untuk menghindari efek negatif tersebut, ketahui dulu apa saja yang jadi penyebab mengapa interaksi sosial membuat kita lelah:

Baca juga: 9 Hal yang Membuat Orang Introvert Bahagia

1. Terhubung secara sosial 24/7
Terhubung secara sosial bukan cuma tatap muka, tetapi juga online melalui media sosial. Kita juga seringkali tak tahan untuk memberi komentar dan membalasnya terus menerus, bahkan ke orang asing yang kita "follow" di media sosial.

Jika kita terus menerus terhubung tanpa ada jeda, ini seperti membuka pintu 24/7. Tak heran jika kita kehabisan energi.

Untuk mencegahnya, buatlah batasan. Misalnya dengan tidak membuka media sosial di atas jam 9 malam, mematikan notifikasi yang tidak diperlukan, serta mengaktifkan mode "tidur" atau "jangan ganggu" di ponsel pada waktu tertentu.

2. Bersosialisasi tidak mengikuti rentang "perhatian sosial"

Rentang perhatian sosial mirip dengan rentang fokus. Setiap orang memiliki rentang yang berbeda-beda. Ada yang bisa tahan menyelesaikan tugas selama berjam-jam, sementara yang lain hanya 40 menit.

Demikian juga dengan rentang perhatian sosial. Ada yang punya rentang bersosialisasi selama 60 menit, ada yang cuma bisa fokus ngobrol dengan orang lain selama 20 menit. Memahami hal ini akan membantu kita mengoptimalkan energi.

Pada orang yang cuma punya rentang perhatian sosial sebentar namun harus berada dalam situasi yang tidak mungkin ditinggal, misalnya menjadi tuan rumah pesta, ambilah jeda dengan berjalan sebentar ke halaman atau berdiam diri sejenak di kamar setelah bersosialisasi selama beberapa menit.

Baca juga: Cara Aman Unggah Foto Anak di Media Sosial, Ini Panduannya

3. Seorang introvert yang menyamar sebagai ekstrovert

Kebanyakan orang tidak menyadari apakah kita termasuk orang yang introvert atau ekstrovert. Bahkan kita sering menutupi sifat introvert dalam diri karena orang di sekitar kita lebih menyukai seseorang yang ramah dan banyak berbicara.

Bila kepribadian kita lebih dekat dengan kategori introvert, ketahuilah bahwa gaya bersosialisasi kita dapat dioptimalkan dengan memilih kelompok kecil atau interaksi intim 1 lawan 1 dan menemukan pertanyaan mendalam untuk lebih mengenal satu sama lain.

4. Mendengarkan atau memberi solusi terlalu banyak

Kamu mungkin salah satu dari orang-orang yang suka memberi tahu banyak hal kepada orang lain. Mungkin karena mereka tahu kamu peduli dan selalu mengandalkan. Atau mungkin hal itu memang kamu sengaja.

Bersikap baik itu bagus, tapi ada batasnya. Karena ini dapat menguras aspek emosional. Kita bisa mengatasinya dengan memilih apakah orang tersebut layak mendapat perhatian penuh kita dan sadar kapan perlu berkata "tidak".

 Baca juga: 3 Jenis Persahabatan yang Kita Butuhkan agar Hidup Lebih Bahagia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com