KOMPAS.com - Olahraga freediving dianggap salah satu metode ampuh untuk mengurangi stres.
Kombinasi teknik mengatur napas dan sensasi di bawah air menjadi penyebab utamanya.
Namun Lindsay Bira, psikolog kesehatan klinis di Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas mengatakan manfaat baik ini juga bisa kita dapatkan di kantor, yang jauh dari air.
Baca juga: 6 Manfaat Kesehatan Freediving, Olahraga Selam Tanpa Alat Bantu Napas
"Berusaha untuk meningkatkan jumlah waktu Anda menahan napas adalah trik mental dan emosional yang sangat berharga," katanya.
Menurutnya, praktik menahan napas, seperti freediving, yang dilakukan di meja kerja ampun untuk meredakan stres yang kita dapat di kantor.
Bira membagikan panduan latihan pernapasan pereda stres tersebut, yang diadaptasi dari praktik freediving.
Berikut cara melakukannya:
Baca juga: Perbaiki Kesehatan Mental dengan Latihan Pernapasan, Bisa?
"Menahan napas selama itu mungkin terdengar seperti tugas yang sulit, bahkan mustahil. Makanya itu bermanfaat," kata Bira.
Keterampilan yang sama dalam menoleransi menahan napas akan memperkuat area otak yang memungkinkan kita menoleransi stres dalam hidup, terang ahli kesehatan yang mengenyam pendidikan di Harvard Medical School itu.
"Secara fisiologis, Anda benar-benar mampu menahan napas lebih dari 60 detik, namun otak Anda mulai mengirimkan sinyal bahaya sebelum Anda mencapai tahap tersebut," tambahnya.
Meluangkan waktu sesaat untuk enahan napas dan mengubah pemikiran kita bisa menjadi momen untuk menilai ulang.
"Kita harus dengan sengaja menggunakan keterampilan ini dalam menghadapi tekanan yang mencoba menyeret kita ke bawah,” kata Bira.
Saat menyadari hal yang membuat stres maka kita bisa memikirkan berbagai pilihan atau kemungkinan lainnya untuk mengatasi masalah tersebut.
“Melakukannya setiap hari adalah cara yang bagus untuk membangun otot… untuk penilaian ulang,” tandas Bira.
Baca juga: 3 Efek Mendengarkan Lagu Sedih, Bantu Atasi Stres hingga Depresi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.