KOMPAS.com - Anak tidak mau makan atau biasa dikenal sebagai Gerakan Tutup Mulut (GTM) merupakan kondisi yang membuat orangtua, khususnya ibu menjadi bingung dan khawatir.
Anak GTM membuat ibu menjadi khawatir apabila si kecil tidak mendapatkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Sebelum mencari solusinya, ibu wajib tahu penyebab anak tidak mau makan terlebih dahulu.
Baca juga:
Berikut sejumlah penyebab anak tidak mau makan dilansir dari Verywell Health dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Anak-anak terkadang menjadi selective eater, yang menjadi salah satu penyebab anak tidak mau makan.
Melansir dari laman IDAI, selective eater adalah anak yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu. Misalnya sama sekali enggan mengonsumsi karbohidrat, baik itu nasi, roti atau mie.
Selective eater mengakibatkan anak berisiko mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu.
Cara mengatasinya adalah children see, children do. Kebiasaan makan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan anak, jadi orangtua harus memberi contoh lebih dulu.
Selain itu, sajikan makanan dalam porsi kecil, biarkan anak memegang kendali, berikan contoh makan yang menyenangkan, orangtua tidak boleh langsung menyerah, dan tetap tenang.
Salah satu food preference yang normal terjadi pada fase perkembangan anak adalah neofobia atau takut sehingga menolak terhadap makanan baru, dilansir dari IDAI.
Namun, tenang saja karena sebagian besar anak-anak pada akhirnya dapat mengatasi rasa takut tersebut. Jika menjumpai kondisi ini, orangtua harus sabar dan gigih dalam membantu anak mengatasi neofobia.
Caranya bisa dengan memperkenalkan pada anak-anak makanan baru secara teratur, makan bersama, dan menunjukkan kepada mereka bahwa makanan baru aman untuk dimakan.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram