Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Tubuh Ramping di Usia 40 Tahun, Hindari Kebiasaan Makan Ini

KOMPAS.com - Tubuh ramping dan berat badan yang ideal merupakan dambaan banyak orang. Terlebih lagi, bagi mereka yang sudah berusia kepala empat atau lebih.

Meski begitu, dua keinginan ini kerap kali terganjal karena berat badan seseorang yang mudah naik ketika umur makin bertambah.

Ada pun, bertambahnya berat badan seseorang ketika usia 40 tahun disebabkan oleh menurunnya metabolisme tubuh.

Hal ini membuat tubuh tidak mampu lagi mengolah makanan dengan baik seperti ketika masih berusia muda.

Apalagi bagi mereka yang ketika berusia 40 tahun atau lebih sedang berada di puncak karier tapi sering melewatkan waktu berolahraga.

Tentu kemungkinan berat badan mereka untuk bertambah akan jauh lebih besar.

Apalagi, seiring bertambahnya usia, banyak orang memang akan mulai malas bergerak, kehilangan massa otot, dan sering makan berlebihan.

"Jika Anda berusia di atas 40 tahun dan mulai menambah berat badan, pikirkan kembali total kebutuhan kalori Anda," ujar ahli gizi diet terdaftar di The Ohio State University Wexner Medical Center di Colombus, Liz Weinandy, MPH, RDN.

"Kebutuhan itu berubah saat hidup kita berubah," tambah Weinandy.

Selain itu, mengabaikan kebutuhan kalori ketika berusia 40 tahun atau lebih juga berpeluang meningkatkan berat badan seseorang.

Kebiasaan makan yang harus dihindari

Agar berat badan terus terjaga ketika usia sudah menginjak 40 tahun, sebaiknya orang-orang menjaga pola makan mereka.

Lalu, apa saja kebiasaan makan yang tidak boleh dilakukan ketika usia 40 tahun? Simak daftarnya yang berikut ini.

1. Kebiasaan makan larut malam

Karena tubuh mulai kehilangan kemampuan mencerna makanan, maka tidak dianjurkan mengonsumsi makanan ketika larut malam.

"Makanlah lebih sedikit karbohidrat di malam hari dan pindahkan ke pagi dan sore hari ketika tubuh dapat menanganinya dengan lebih baik," saran Weinandy.

"Penelitian menunjukkan bahwa makan larut malam benar-benar tidak baik untuk kita," tambahnya.

2. Kebiasaan minum alkohol 

Banyak dokter dan ahli kesehatan sudah mengingatkan dampak buruk alkohol bagi kesehatan.

Selain meningkatkan risiko terkena diabetes dan penyakit jantung, ternyata kebiasaan minum alkohol juga tidak baik bagi berat badan seseorang ketika berusia 40 tahun.

"Sangat mudah untuk mengambil segelas anggur atau bir setelah hari yang panjang terutama ketika menghadapi tekanan hidup tambahan yang datang di usia 40-an," kata ahli gizi holistik terdaftar yang juga pendiri Butterfly Holistic Nutrition + Lifestyle, Pamela Barton,

"Namun, tubuh kita memproses alkohol kurang efisien dan bila kita minum alkohol secara teratur akan meningkatkan simpanan lemak dan dapat berkontribusi pada perlemakan hati."

3. Kebiasaan diet yoyo

Banyak orang ketika berusia 40 tahun ingin menurunkan berat badannya secara drastis dengan membatasi kalori secara ketat.

Meski begitu, hal ini sulit dipertahankan dan bahkan bisa mendorong keinginan makan berlebih di kemudian hari.

Mencoba untuk menurunkan berat badan dengan cepat biasanya berujung gagal dan memberikan beban emosional pada orang yang menjalani diet.

"Upaya berulang untuk menurunkan berat badan bisa lebih berbahaya daripada hanya mempertahankan berat badan," jelas ahli gizi terdaftar dari Waistline Dietitian, Laura Krauza, MS, LDN.

"Studi telah menunjukkan bahwa diet yo-yo justru bakal mengakibatkan kenaikan berat badan di masa depan," sambung Krauza.

4. Kebiasaan makan sembarangan

Pola makan yang tidak teratur alias sembarangan seringkali diabaikan ketika seseorang masih berusia muda.

Namun bila hal ini berlanjut ketika ia berusia 40 tahun, maka berisiko meningkatkan berat badannya.

Makan sembarangan yang membingungkan tubuh akan memicu fluktuasi gula darah yang tidak diinginkan, membuat hormon lapar rusak, dan mengganggu tidur.

Hal ini dijelaskan oleh ahli gizi pikiran-tubuh fungsional dan pemilik Mea Nutrisi LLC, Isa Kujawski, MPH, RDN.

5. Kebiasaan makan olahan tepung dan gula halus

Bagi kebanyakan wanita di atas usia 40 tahun, karbohidrat sederhana menjadi lebih sulit untuk dicerna.

Meski begitu, sebagian dari kita tetap menyukai produk tepung olahan dan makanan ringan serta minuman manis.

"Jika Anda menyukai karbohidrat, beralihlah ke karbohidrat yang lebih kompleks, seperti ubi jalar, gandum utuh, beras merah, dan quinoa," saran Krauza.

Ia menyarankan, para wanita yang sudah berusia 40 tahun untuk memerhatikan kandungan nutrisi dan label pada produk makanan atau minuman.

"Lewati roti dan makanan panggang sebanyak yang Anda bisa," kata Krauza.

"Makanan olahan yang diproses biasanya padat kalori dengan nutrisi yang relatif rendah dan mengandung sejumlah bahan yang tidak hanya merusak lingkar pinggang, tetapi juga kesehatan Anda secara keseluruhan."

6. Kebiasaan ngemil

Banyak orang terbiasa mengemil camilan tertentu sepanjang hari. Hal ini bisa terjadi di rentang 16 jam ketika seseorang beraktivitas setiap hari.

Karenanya kita disarankan untuk membatasi waktu makan, alias berpuasa pada jam-jam tertentu.

"Puasa intermiten dan strategi makan yang dibatasi waktu lainnya dapat mendukung berat badan yang sehat,” pungkas Barton.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/12/15/080800120/agar-tubuh-ramping-di-usia-40-tahun-hindari-kebiasaan-makan-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke