Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Catat, 10 Kebiasaan yang Bikin Kamu Jadi Pelupa

KOMPAS.com - Ingatan atau memori memang akan menurun kemampuannya seiring pertambahan usia.

Namun, psikolog yang juga penasihat media Hope for Depression Research Foundation, Michele Goldman, mengatakan hal yang berbeda.

Pasalnya Goldman menyebut lupa atau hilangnya kemampuan untuk mengungkit kembali peristiwa lampau disebabkan oleh kebiasaan.

Kebiasaan menjadi salah satu penyebab hilangnya kemampuan otak untuk mengungkit kembali hal-hal yang sudah terjadi berapa pun usianya.

Meski lupa adalah kejadian yang lumrah terjadi, sebaiknya hal ini tidak dibiarkan karena bisa mengganggu di kemudian hari.

Untuk mencegahnya, hindari sejumlah kebiasaan berikut ini supaya otak tidak mudah lupa.

1. Tidur

Kurangnya waktu tidur ternyata dapat memengaruhi kemampuan otak untuk mempelajari hal baru hingga 40 persen.

Parahnya, kurang tidur juga memberikan dampak pada hipokamus otak yang bertanggung jawab untuk membuat ingatan baru.

"Tidur memungkinkan otak kita untuk memulihkan," kata Goldman.

"Tahap tidur tertentu, termasuk tidur REM, secara khusus terkait dengan konsolidasi memori atau proses informasi yang baru dipelajari."

"(Kemudian) diubah menjadi memori jangka panjang," tambahnya.

Sementara itu, psikolog asal Florida, Julia Kogan, menyampaikan bahwa tidur terkait dengan perhatian dan fokus.

Keduanya merupakan faktor yang berperan penting dalam ingatan atau memori.

"Jika kita melewatkan waktu tidur, kita cenderung kurang perhatian, fokus, dan energik," ujar Kogan.

"Jika kita kurang perhatian, maka kita tidak mungkin bisa menyimpan informasi dengan baik."

Dalam hal ini, The Sleep Foundation menyarankan orang dewasa tidur selama 7-9 jam setiap malam.

2. Multitasking

Kogan mengatakan bahwa lupa seringali menjadi masalah perhatian. Padahal perhatian dan fokus merupakan bagian penting ketika mengingat informasi.

"Jika kita tidak sepenuhnya memperhatikan, teralihkan, atau kita tidak dalam kondisi mental untuk menyimpan informasi," imbuhnya.

"Maka kita tidak akan sepenuhnya memperhatikan informasi tersebut, yang mengakibatkan apa yang tampak seperti kelupaan," tambah Kogan.

Dalam hal ini, gangguan perhatian bisa terjadi ktika melakukan banyak tugas alias multitasking.

Kogan menyebut multitasking tidak baik dilakukan karena menyebabkan produktivitas berkurang sekaligus mudah lupa.

Ketimbang melakukan banyak tugas dalam satu waktu, ia menyarankan agar kita menyelesaikannya satu per satu.

"Bisa dilakukan dengan mengerjakan tugas selama 4 menit tanpa gangguan atau tugas lain kemudian istirahat 5-10 menit," saran Kogan.

3. Kurang bergerak

Kesehatan memori ternyata dapat didukung apabila kita rutin berolahraga.

Seperti dikatakan psikoterapis sekaligus pendiri PsihoSensus Therapy dan PsihoSensus Academy, Valentina Dragomir.

"Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak dan membantu melindungi sel-sel otak," terangnya.

"Juga, ada penelitian yang menunjukkan kebiasaan menetap terkait dengan penipisan di beberapa daerah otak yang penting untuk memori."

Goldman juga mengatakan, menjaga kesehatan memori bisa dilakukan dengan olahraga teratur.

Dalam hal ini kita tidak perlu berolahraga secara berat.

Ia menyampaikan, olahraga teratur membantu mengurangi risiko sejumlah penyakit umum yang terkait dengan kehilangan memori.

"Termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes untuk beberapa nama," tambah Goldman.

4. Minum obat tertentu

Neuropsikolog sekaligus pengajar di Columbia University, Sanam Hafeez, mengatakan bahwa beberapa obat-obatan dapat memengaruhi memori.

"Seperti antidepresan, obat alergi, penstabil tekanan darah, dan banyak lagi dapat memengaruhi memori karena sifat sedatifnya," kata Hafeez.

Obat lainnya termasuk benzodiazepin, obat penurun kolesterol, agen antiepilepsi, ntihipertensi, inkontinensia, antihistamin.

5. Minum alkohol

Dragomir menyampaikan, alkohol dapat merusak sel otak dan menyebabkan masalah memori.

Di sisi lain, konsumsi alkohol dalam jangka panjang juga menyebabkan otak mengecil.

Hal itu terkuak dalam studi yang dipublikasikan di National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism.

Kogan mengatakan, mereka yang punya gangguan penggunaan alkohol atau pesta miras lebih mungkin kehilangan memori jangka pendek dan panjang.

"Saat minum, alkohol berdampak pada hippocampus, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk pembelajaran dan memori," katanya.

Pada akhirnya alkohol dapat memengaruhi cara saraf di hipokampus berkomunikasi yang menyebabkan lupa.

"Orang yang banyak minum cenderung kekurangan vitamin tertentu dan nutrisi lain, yang juga dapat menyebabkan pelupa," ujar Kogan.

6. Merokok

Merokok adalah kebiasaan lain yang harus dihentikan jika kita ingin meningkatkan daya ingat.

"Merokok merusak sel-sel otak dan menghentikan pembentukan sel-sel baru di hipokampus, yang menyebabkan pelupa," jelas Dragomir.

Selain itu merokok dapat merusak mekanisme otak yang berkaitan dengan pembelajaran dan memori.

Hal tersebut dikatakan Dragomir mengutip penelitian di Journal of Neuroscience yang menunjukkan paparan kronis nikotin.

7. Tidak makan makanan tertentu

Goldman menerangkan bahwa apa pun yang kita konsumsi ternyata memengaruhi perasaan kita secara fisik, mental, dan emosional.

Makanan juga dapat meningkatkan otak sehingga kita disarankan mengonsumsi sayuran berdau, ikan berlemak, beri, teh, kopi, dan kenari.

Hafeez juga merekomendasikan mengkonsumsi makanan yang kaya akan sifat antiinflamasi.

Seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan lemak sehat.

8. Tidak teratur

Goldman menyampaikan bahwa kita cenderung melupakan banyak hal ketika lingkungan di sekitar berantakan.

Untuk itu, ia menyarankan agar ruangan ditata sedemikian rupa, misalnya dengan menyimpan buku, membuat jadwal, atau kalender.

"Tetapkan tempat tertentu untuk item untuk mengurangi kemungkinan Anda kehilangannya, misalnya kunci," ujarnya.

"Kaitkan di dekat pintu, tidak diletakkan begitu saja ketika kita masuk dan menjatuhkan barang-barang kita."

9. Mengidap masalah kesehatan mental

Kecemasan dan depresi ternyata dapat mengganggu konsentrasi yang menyebabkan kita lebih sulit memperhatikan detail kecil.

Hal itu tentunya menjadi tantangan ketika ingin rapi sehingga kewalahan dan kurang fokus.

"Stres, kecemasan, dan depresi dapat memengaruhi perhatian, pembelajaran, dan ingatan," ata Kogan.

Maka dari itu, ia meminta kita untuk mempertajam ingatan atau menjalani terapi perilaku kognitif atau terapi penerimaan dan komitmen ketika dilanda kecemasan dan depresi.

10. Tidak menajamkan pikiran

Salah satu cara untuk mempertajam ingatak adalah merangsang otak.

"Menjaga otak Anda tetap aktif dengan mempelajari hal-hal baru," imbuh Goldman.

Hal baru yang dimaksud antara lain bermain gim, membaca, atau aktivitas lain yang merangsang otak.

"Itu cara untuk menjaga 'otot-otot' otak Anda tetap bugar," sambungnya.

Dalam hal ini American Psychological Association merekomendasikan kita untuk menjalani "snapshot mental" atau menggunakan perangkat mnemonic dan isyarat.

Tujuannya supaya kita terbantu ketika mengingat sesuatu.

"Pikirkan otak dan memori Anda sebagai sesuatu yang harus digunakan dan dilatih seperti bagian tubuh lainnya atau akan berhenti berkembang,” ungkap Hafeez.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/07/15/171426320/catat-10-kebiasaan-yang-bikin-kamu-jadi-pelupa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke