Hampir semua orang yang berusaha menurunkan berat badan pernah mengalami masalah ini: menurunkannya mudah, tapi menjaganya sulit. Banyak orang berusaha berbulan-bulan mencapai berat yang diinginkan. Namun begitu tercapai, kondisi itu tidak bertahan lama. Bahkan jauh lebih cepat berat itu kembali ke awal.
Mengapa hal itu terjadi? Apakah penurunan metabolisme menjadi penyebabnya? Atau ada hal lain yang berperan sehingga kita seolah ditakdirkan tidak pernah menjadi langsing? Berikut adalah 4 alasan mengapa berat badan kita kembali seperti semula, dan bagaimana mengatasinya.
Segalanya serba cepat
Kita adalah bagian masyarakat modern yang menginginkan segalanya serba cepat. Kita selalu mengharapkan hasil yang segera dalam segala usaha kita. Begitu juga dengan soal penurunan berat badan.
Jenis diet apapun yang kita lakukan, baik membatasi kalori, menghindari karbohidrat, mengurangi gula, atau pengaturan waktu makan, bila dilakukan dengan serius, membuat badan kita cepat menjadi lebih langsing. Tentu ini hal yang baik untuk memotivasi diet kita.
Oleh karenanya para pakar nutrisi menyarankan agar kita tidak semata-mata fokus pada bagaimana cara cepat menjadi langsing, tapi fokuslah pada perubahan gaya hidup yang memungkinkan kita beradaptasi pada kebiasaan baru yang sehat.
Kelaparan terus menerus
Sebuah uji klinis yang dilakukan terhadap pasien penderita diabetes menghasilkan efek yang menjelaskan mengapa setelah berdiet, kita gampang menjadi gemuk lagi. Dalam uji itu, beberapa orang diberi obat bernama canagliflozin yang membuat ginjal mengeluarkan lebih banyak glukosa -efek samping yang menguntungkan untuk menurunkan berat badan).
“Perasaan kelaparan tiga kali lebih berpengaruh daripada perlambatan metabolisme, sehingga lebih membuat tubuh kembali gemuk. Tubuh orang yang banyak kehilangan berat badan akan menyesuaikan diri agar tidak lagi kehilangan bobot. Selain memperlambat metabolisme, ia akan mendorong orang untuk makan,” ujar ahli nutrisi, Dr Tim Crowe.
Bagaimana mengatasinya? Rasa lapar adalah cermin kebutuhan fisik akan makanan, sehingga sebaiknya kita tidak mengabaikannya. Yang harus kita cermati adalah membedakan rasa lapar karena tuntutan tubuh, atau sekedar keinginan lidah untuk mengunyah. Biasakanlah makan secukupnya, sesuai kebutuhan tubuh, bukan berlebih.
Mental merasa sudah berhasil
Bagi banyak orang, penurunan berat badan adalah proses berat yang butuh pengorbanan dan kesungguhan. Saat target berat badan tercapai, kita biasanya merasa sudah berhasil dan melepaskan kendali kita, termasuk untuk mulai “balas dendam” dengan makan berlebih atau menyantap makanan yang selama ini kita hindari.
Padahal pada saat itu, tubuh kita sebenarnya sudah membiasakan diri dengan metabolisme diet. Nah, begitu kita melanggarnya sedikit demi sedikit, tubuh kembali menuntut lebih banyak makanan.
Terlalu bergantung pada niat
Pernahkah Anda merasa, ketika memutuskan untuk berhenti menyantap makanan favorit, Anda justru kepikiran terus soal makanan itu? Dan itulah yang terjadi saat kita melakukan diet.
Bagi banyak orang, diet berarti dalam waktu tertentu membatasi nafsu makan, membiarkan diri kita kelaparan, sehingga nantinya saat tujuan tercapai, kita bisa bebas menyantap apa saja.
Cara mengatasinya adalah dengan menjadikan diet kita lebih mudah. Jangan memaksa tubuh untuk menahan godaan secara berlebihan. Dalam waktu yang sama, alihkan godaan itu menjadi kegiatan lain, seperti berjalan-jalan, mandi, atau bermain daripada sekedar memikirkan niat Anda.
Anda juga disarankan untuk mengenali hal-hal yang membuat Anda makan berlebih, misalnya rasa stres, kelelahan, bosan, atau hal lain. Dengan cara-cara di atas, Anda bisa menjaga tubuh tidak mekar lagi.
Baca: 5 Cara Rampingkan Perut Tanpa Diet dan Olahraga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.