Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2017, 14:00 WIB

Nampan dibuat dari kayu jati meski tidak menutup kemungkinan dari kayu lain jika ada pesanan dari pelanggan. Bahan baku kayu itu dikombinasikan dengan kayu lain, seperti kayu sono, atau dengan material lain, seperti anyaman rotan, kain, dan kaca.

Potongan kain bermotif batik, bunga, atau garis-garis dengan bentuk bulat atau persegi ditaruh pada alas nampan lalu di atasnya ditutup kaca bening. "Sebenarnya banyak yang ingin memesan dari bahan akrilik supaya lebih ringan, tetapi karena lebih mahal, sekarang kami pakai kaca dulu," kata Ucik Rahajeng, salah satu staf Sekarjati.

Selain kain dan kaca, alas nampan juga dibuat dari tikar rotan atau tikar ajiro. Kreasi lain berupa alas nampan berukir. Ucik menuturkan, awalnya nampan beralas ukiran itu lahir dari sebuah "kecelakaan".

"Ketika dibuat, ukurannya lebih besar dari ukuran yang sudah ditetapkan. Lalu kami pikir, ini mau dibuat apa. Akhirnya dicoba untuk diukir, ternyata banyak yang suka. Tahun lalu, (produk) menang di Inacraft," tuturnya.

Satu set nampan dibuat tiga ukuran. Untuk bentuk bulat, diameter nampan 28 sentimeter (cm), 32 cm, dan 36 cm. Untuk nampan persegi, ukurannya 33 cm x 45 cm, 37 cm x 48 cm, dan 40 cm x 50 cm. Nampan kotak atau bujur sangkar berukuran 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40 cm, dan 50 cm x 50 cm. Satu set nampan dijual mulai Rp 750.000 hingga Rp 1 juta ke atas.

Selain itu, ada pula bentuk lurus di dua sisi, sementara dua sisi lainnya melengkung. Menurut Ucik, bentuk ini menjadi favorit banyak pelanggan. Tak ketinggalan bentuk nampan oval.

"Kami awalnya hanya membuat nampan persegi. Kemudian bentuk oval dan bulat baru sekitar enam tahun belakangan ini. Bentuknya terlihat lebih luwes. Lalu diberi variasi juga pada pegangan. Ada nampan dengan pegangan, ada yang tanpa pegangan, terutama untuk nampan yang bulat," ujar Ucik.

Warna dibuat sesuai warna natural kayu. Aksen datang dari material lain yang warnanya berbeda, bahkan kontras.

Karena bentuk, kombinasi material, dan warnanya yang menarik, nampan-nampan ini pun bisa dipakai sebagai pajangan di dinding. Tinggal kita pandai-pandai menempatkannya agar ruangan terlihat lebih menarik.

(SRI REJEKI/DWI AS SETIANINGSIH/FRANSISCA ROMANA NINIK)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 28 Mei 2017, di halaman 21 dengan judul "Nampan yang Menawan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com