Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2018, 16:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Pakar astrologi bersertifikat, Elisabeth Grace, mengatakan agar kita tak perlu takut meminta astrolog "membaca" horoskop kita sehingga kita dapat menyadari bagaimana keberuntungan mungkin berubah saat tahun baru mendekat.

Menurutnya, seorang astrolog dapat membantu kita menjadi lebih beruntung dengan mendorong kita mencari peluang yang lebih selaras dengan potensi kita.

3. Perhatikan intuisi

Menurut Justin Peck, juru bicara Aliansi National On Mental Illness AS, cara lain untuk menyambut nasib baik di tahun 2019 adalah dengan benar-benar melibatkan dan mendengarkan intuisi kita.

"Kenali pemicu pribadi kita, dan dengarkan naluri kita. Orang yang paling beruntung memiliki indra keenam ini," ucapnya.

Misalnya, jika kita harus memilih di antara dua tawaran pekerjaan, cobalah berfokus pada apa yang diperintahkan oleh hati nurani.

Sangat mudah untuk terganggu oleh faktor-faktor seperti gaji. Tetapi pada akhirnya, jika kita memilih sesuatu yang benar-benar kita rasa baik, kita mungkin akan membawa lebih banyak semangat dan kreativitas untuk peran tersebut.

Hal ini juga membuat kita tak lagi mencari pekerjaan yang dirasa cocok terus-menerus.

Baca juga: Bisakah Kita Mengandalkan Firasat dalam Menilai Kejadian?

4. Bersosialisasi

Sama pentingnya dengan mendengarkan diri sendiri, kita juga harus bersedia untuk bertindak berdasarkan apapun yang dikatakan oleh intuisi kita.

Bagian penting dari ini, kata Starr, adalah dengan memilih untulk mengatakan "ya" lebih sering.

"Penelitian telah menunjukkan mereka yang muncul dan hadir menerima lebih banyak peluang beruntung daripada mereka yang memilih untuk tinggal di rumah," katanya.

Tentu saja, ini tidak berarti kita harus mengatakan "ya" pada setiap kesempatan secara harfiah. Tapi, jika kita secara konsisten menghindari kesempatan untuk berbaur atau bersosialisasi, peluang mendaptkan nasib baik akan berkurang.

Nasib baik dapat menemukan kita. Tapi, kita harus bersedia untuk menempatkan diri di luar sana.

Baca juga: Pentingnya Imajinasi Demi Kesehatan Mental

5. Lihat ekpetasi dengan mindful

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com