KOMPAS.com - Menyusun puzzle untuk mengisi waktu selama pandemi virus corona merupakan ide yang brilian.
Ternyata, selama masa karantina dan kecenderungan stres tinggi, menyusun puzzle telah menjadi kegiatan yang sangat populer.
Mengingat relevansinya saat ini, Dr. Michelle McCoy Barrett, seorang psikolog klinis berlisensi dan suplemen manajemen stres R3SET, anggota Dewan Penasihat Ilmiah mengatakan bahwa menyusun puzzle benar-benar dianggap sebagai proyek meditasi.
Baca juga: Selain Teka-teki Silang, Ini Cara Terbaik Menjaga Kesehatan Otak
"Teka-teki lebih dari sekadar cara untuk menghabiskan waktu. Khususnya selama periode stres tinggi, fokus merampungkan puzzle bisa menjadi latihan untuk meditasi dengan memusatkan perhatian,” ujar kata Dr. Barrett.
“Merilekskan pikiran dan tubuh, dapat mengurangi stres. Bahkan memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah,” imbuh Barret.
McCoy Barrett melanjutkan dengan merujuk kata-kata guru meditasi dan penulis Lodro Rinzler - "mindfulness adalah tipe di mana kita membawa pikiran sepenuhnya ke suatu objek."
Dengan puzzle, Dr. Barrett mencatat bahwa kamu berada di saat ini dan fokus pada tugas, tetapi tugas khusus ini juga menyerahkan rasa kontrol.
"Selama masa-masa yang tidak pasti dan penuh tekanan, hal-hal yang memberi rasa fokus sekecil apapun, dapat memiliki efek menenangkan pada pikiran," katanya.
Baca juga: Yang Terjadi pada Otak Ibu Saat Pertama Melihat Senyum Bayinya
Tetapi puzzle bukan satu-satunya hiburan yang dapat membantu memperoleh perhatian untuk fokus pada suatu hal.
McCoy Barrett mengatakan, ada aktivitas lain yang akan membuat kamu fokus, antara lain, merajut, buku mewarnai dewasa, melukis dengan angka, memainkan alat musik, atau hanya berjalan dengan perhatian penuh di alam terbuka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.