Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2021, 17:47 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber WebMD

Daniel Kish, pendiri dan presiden World Access for the Blind, berpendapat bahwa penginderaan aktif adalah sesuatu yang telah dikuasai banyak orang.

World Access for the Blind sendiri merupakan sebuah nirlaba yang berbasis di California untuk membantu melatih orang-orang yang tidak dapat melihat, untuk menggunakan ekolokasi agar bisa bergerak di dunia ini.

Memanfaatkan superpower

Dalam penelitian terbaru itu, Thaler dan koleganya menguji apakah orang-orang dapat melakukan ekolokasi.

Peserta diminta menghadiri 20 sesi pelatihan yang berjumlah dua kali seminggu selama 10 minggu dan mencoba menggunakan ekolokasi untuk mengidentifikasi ukuran suatu objek dan orientasinya di laboratorium.

Lalu, mereka harus menyelesaikan tugas navigasi berbasis komputer, di mana mereka mendengarkan suara dan bergerak di sekitar objek.

"Kami melakukannya pada rentang usia yang cukup jauh, 21 hinga 79 dan menyertakan baik orang buta maupun normal,” kata Thaler.

Bagi mereka yang tak dapat melihat, mengembangkan kemampuan penginderaan aktif mereka dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk berkeliling secara mandiri dan meningkatkan kesejahteraan.

Di penelitian kedua, Miwa Sumiya, PhD, yang telah bergabung dengan lab Thaler, dan rekan-rekannya menguji 15 peserta yang tidak terlatih dalam ekolokasi.

Para peserta diperdengarkan gelombang suara dari tablet komputer, yang mirip dengan suara yang digunakan kelelawar ketika mereka terbang melalui kegelapan.

Lalu, mereka akan ditanyai apakah sebuah silinder di dalam ruangan yang tidak dapat mereka lihat bergerak atau diam.

Meski tanpa latihan, mayoritas peserta menyadari jawabannya.

Sumiya dan rekan-rekannya berpendapat bahwa mungkin tidak sulit bagi orang-orang untuk memahami teknik dan menggunakannya saat mereka berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Kendati demikian, ada beberapa peserta yang melakukannya jauh lebih baik dibanding yang lain, kata mereka.

Kish juga memiliki pendapat serupa, bahwa organisasinya telah melihat kejadian tersebut di dunia nyata.

"Orang buta lebih cepat bereaksi," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com