Dari situ, kita akan terus berusaha menyayangi mereka dan merasa bersyukur atas kehadirannya.
Selain itu, penelitian Saunders dkk. (1996) menunjukkan bahwa ketika berhasil mengakui perasaan negatif, kita juga bisa mengatasinya.
Akhirnya, seseorang berhasil menciptakan ketahanan emosi sehingga bisa mengontrolnya.
Jadi, apabila sewaktu-waktu ia datang, kita telah memiliki tindakan preventif untuk mencegah dan bahkan mengatasinya.
Semakin menghiraukan emosi negatif, kemampuan untuk membangun ketahanan emosi juga semakin berkurang.
Dalam siniar Semua Bisa Cantik, Ayoe Sutami, seorang Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga memberikan pandangannya terkait perbedaan self-love, selfish, dan toxic positivity.
Agar tak ketinggalan, dengarkan siniarnya di Spotify atau akses sekarang juga melalui tautan berikut https://spoti.fi/3AjHQjJ.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.