Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Berat Badan 104 Kg, Apa yang Dijalani Tom Finigan?

Kompas.com - 23/07/2022, 10:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Today

KOMPAS.com - Obesitas membuat seorang pria bernama Tom Finigan harus mempertimbangkan kembali karirnya sebagai guru maupun pengajar marching band, karena dia kesulitan bergerak.

Apalagi, selama masa pandemi Covid-19 sempat membuat berat badannya bertambah menjadi 185 kilogram.

Enam tahun lalu, dia berhasil menurunkan berat badan hingga 45 kilogram, namun dia kembali gagal. 

Berat badannya merangkak naik hingga menyentuh angka 165 kilogram, dan terus memburuk di masa pandemi.

Keadaan inilah yang menyebabkan Finigan mengalami beberapa kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung dan pra diabetes.

Baca juga: 4 Asupan Kaya Protein demi Turun Berat Badan Setelah Usia 40, Mau?

"Saya memiliki penyakit jantung keturunan dari keluarga."

"Saya sudah pasrah jika nanti saya akan mengalami stroke atau serangan jantung," kata dia kepada Today.

"Tapi, orang-orang terus mengatakan, saya akan merasa lebih baik jika berat badan saya turun dan saya sering menyangkalnya," sambung dia.

Namun ketika pandemi terjadi,  pria berusia 58 tahun itu memiliki lebih banyak waktu luang untuk melakukan beberapa perubahan pada gaya hidupnya.

Di sela-sela kelas, dia akhirnya mulai berjalan-jalan di sekitar lingkungan Walterboro, Carolina Selatan, dan juga mengubah pola makannya.

Hasilnya, kini dia mampu memangkas 104 kilogram bobot tubuhnya.

Baca juga: Penurunan Berat Badan Bisa Gagal Tanpa Adanya Dukungan Sosial

"Sekarang saya merasa bisa mengajar selama 5-10 tahun lagi."

"Saya mencintai apa yang saya lakukan dan saya mencintai kehidupan sekarang," ungkap Finigan.

"Ini sangat berbeda. Saya tidak ingin kembali lagi pada berat badan yang lama, itu semua sudah berakhir," ungkap dia.

Perubahan gaya hidup sehat

Tom FiniganCourtesy Tom Finigan Tom Finigan
Ada pun perubahan yang dilakukan oleh Finigan antara lain adalah:

• Mengganti pola makan

Sebelumnya, Finigan mengaku tidak pernah benar-benar memikirkan apa yang dia makan karena makanan adalah kenyamanan.

Dia bahkan telah mencapai titik di mana dia terbiasa makan dua piring penuh makanan, sebungkus Oreo dan satu kotak susu, atau sekotak donat.

"Saya adalah penggemar berat Bojangles, dan saya akan makan sekotak ayam utuh."

"Namun, sekarang saya melihat makanan sedikit berbeda," kata dia.

Di hari biasa, dia akan sarapan dengan satu buah apel dan protein shake.

Untuk makan siang, Finigan biasanya memilih salad dengan saus bebas gula.

Sementara itu, makan malamnya adalah ayam, salmon, atau steak yang dimasak di air fryer dengan sayuran.

Di samping itu, dia juga mengganti teh manis dengan air, serta lebih banyak makan buah dan sayuran daripada roti.

"Saya tidak merasa buruk ketika saya memiliki cheating day."

"Tetapi, selalu ada di benak saya bahwa saya kehilangan berat badan itu dan saya tidak ingin menambahnya lagi," ujar dia.

• Rutin berjalan kaki

Finigan mulai berjalan hanya selama 15 menit. Dia juga akhirnya membangun ke titik di mana dia bisa berjalan 30-45 menit dengan mudah.

"Saya bangun setiap pagi dan jika saya tidak berjalan, saya merasa seperti belum memulai hari."

"Saya juga suka mengakhiri hari dengan jalan-jalan," terangnya.

"Sangat mudah membuat untuk tidak berjalan keluar. Tetapi, kita harus menemukan 30 menit atau satu jam untuk diri sendiri dan melakukannya secara konsisten untuk hidup yang lebih baik," ungkap dia.

Dari situ, Finigan juga memotivasi orang-orang untuk ikut berjalan kaki dengan mengunggah peta perjalanannya setiap hari.

Terkadang, dia juga membagikan pemikiran atau musik yang menginspirasinya.

Jadi, selain dia berhasil menurunkan berat badan sebanyak 104 kilogram, Finigan juga memiliki kualitas hidup yang baik dan dinyatakan bebas dari pra diabetes yang dialaminya beberapa tahun terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com