Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/10/2022, 10:53 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNET

KOMPAS.com - Ada berbagai cara untuk membuat perasaan lebih bahagia, mulai dari olahraga, melakukan kegiatan dan hobi yang disukai, hingga makanan.

Ya, mengonsumsi makanan tertentu rupanya dapat meningkatkan semangat seseorang dan membuat perasaan lebih bahagia berkat kandungan serotonin alias "hormon bahagia" di dalamnya.

Serotonin inilah yang akan berperan penting dalam memperbaiki mood dan membuat perasaan kita lebih bahagia.

Berikut tujuh contoh makanan yang dapat membuat kita lebih bahagia tersebut, seperti dilansir Cnet.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Seseorang Tidak Bahagia

  • Dark chocolate

Makanan pertama yang bisa membuat hati menjadi bahagia adalah dark chocolate atau cokelat hitam.

Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam jurnal PubMed.gov menemukan, dark chocolate dapat memengaruhi perasaan seseorang secara positif karena tiga komponen di dalamnya:

  • Triptofan, asam amino yang digunakan otak untuk memproduksi serotonin.
  • Teobromin, stimulan lemah yang dapat memperbaiki mood.
  • Feniletilalanin, asam amino untuk memproduksi antidepresan bernama dopamin.
  • Pisang

Tidak seperti dark chocolate yang dapat memengaruhi perasaan secara langsung, pisang sedikit berbeda.

Meski memiliki serotonin, pisang tidak mampu menyampaikan hormon tersebut langsung ke otak.

Namun, pisang dapat berperan penting dalam mengendalikan perasaan seseorang denga cara tidak langsung.

Untuk memproduksi serotonin, tubuh memerlukan vitamin B6, yang ada dalam pisang.

Satu buah pisang berukuran sedang saja sudah mengandung sekitar 0,4mg vitamin B6, yang telah memenuhi sekitar 25 persen batas asupan harian vitamin B6 yang direkomendasikan.

  • Kelapa

Kelapa juga bisa jadi makanan yang dapat membuat perasaan jadi bahagia lho.

Pasalnya, kelapa mengandung trigliserida rantai menengah (TRM), yang dapat membantu meningkatkan energi.

Baca juga: 11 Kunci Hidup Bahagia Menurut Sains

Bukan hanya itu, dalam penelitian yang dilakukan pada hewan di tahun 2017 ditemukan, TRM dapat membantu mengurangi kecemasan, meski hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

  • Kopi

Para pecinta kopi mungkin bisa lebih bahagia dibanding orang lain.

Sebab, sebuah meta-analisis yang dilakukan pada tahun 2016 oleh tim peneliti dari Departemen Statistik Epidemiologi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran Universitas Qingdao, China, menemukan, konsumsi kopi dapat dikaitkan dengan menurunnya risiko depresi.

Sementara itu, sebuah studi kecil lainnya menyimpulkan, kopi, baik yang berkafein maupun tidak berkafein, dapat memperbaiki perasaan seseorang secara signifikan jika dibandingkan dengan minuman plasebo lain.

  • Alpukat

Alpukat rupanya dapat membuat kita lebih bahagia.

Buah berdaging lembut dan creamy ini ternyata kaya akan nutrisi, termasuk kolin, yang akan digunakan tubuh untuk mengatur sistem saraf dan suasana hati.

Selain itu, sebuah studi tahun 2020 menemukan, lemak sehat dalam alpukat dapat dikaitkan dengan penurunan kecemasan pada perempuan.

Kandungan vitamin B dalam alpukat yang cukup tinggi juga dapat dijadikan alasan bagus lainnya untuk mengonsumsi alpukat.

Sebab, vitamin B dapat menurunkan tingkat stres seseorang.

  • Buah beri

Mengonsumsi buah bukan hanya baik untuk kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental.

Hal itu dibuktikan dengan sebuah meta analisis yang dilakukan pada tahun 2016.

Studi tersebut menemukan, konsumsi buah dan sayuran dapat dikaitkan dengan membaiknya kesehatan mental.

Salah satu buah tersebut adalah beri, yang kaya akan antioksidan bernama flavonoid yang dapat mengurangi gejala depresi.

Lalu studi lainnya juga menemukan jus blueberry dapat memperlambat menurunnya kemampuan kognitif yang sering dikaitkan dengan penuaan.

Baca juga: Tiga Resep Sehat dan Bahagia hingga Tua

  • Makanan fermentasi

Makanan terakhir yang dapat membuat kita lebih bahagia adalah makanan hasil fermentasi, seperti kimchi, kefir, kombucha dan yogurt.

Ini disebabkan karena proses fermentasi membentuk probiotik yang berguna untuk perkembangan bakteri baik di usus, yang akan berpengaruh pada pembuatan serotonin.

Sebanyak 90 persen serotonin memang diproduksi dari sel usus besar.

Jadi, memakan makanan fermentasi dapat meningkatkan produksi serotonin tubuh.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com