Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begitu Sulit Lupakan Mantan? Mungkin Ini Alasan Psikologisnya

Kompas.com - 08/11/2022, 17:30 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Dari sekian hubungan yang pernah dijalani, mungkin ada satu sosok mantan kekasih yang begitu sulit untuk dilupakan.

Kita masih terkenang dengan berbagai momen istimewa yang pernah dijalani bersama, begitu pula dengan berbagai sifat baiknya.

Tak jarang ingatan soal mantan terindah ini masih membayangi meskipun kita sudah menjalin hubungan baru dengan orang lain.

Baca juga: Tepergok Stalking Media Sosial Mantan? Jangan Panik, Ini Solusinya

"Dalam hubungan, ada sejumlah pengalaman ikatan yang dapat mengikat pasangan secara emosional dan membuat perpisahan sulit untuk ditanggung dalam jangka pendek dan jangka panjang," kata psikolog klinis Carla Marie Manly, PhD.

"Bahkan ketika romansa telah berjalan dengan sendirinya dan pasangan merasakan rasa penutupan dengan hubungan itu, pikiran mantan pasangan bisa muncul karena kenangan itu masih ada," tambahnya.

Sosok mantan terindah yang sulit dilupakan

"Kenangan tentang hubungan kita sebelumnya tidak selalu bisa kita kendalikan seperti yang disangka." terang Manly.

Secara alami, kenangan itu akan lebih dalam pada seseorang yang memiliki perasaan sangat kuat terhadap mantan pasangannya itu, baik romansa janka panjang maupun pendek.

Kenangan tersebut dapat dibangkitkan bertahun-tahun ke depan bahkan oleh pemicu yang paling sederhan, seperti wewangian atau lagu.

Baca juga: 4 Alasan Kuat untuk Tak Balik ke Pelukan Mantan Pacar

Ketika kita berusaha menghindari pemicunya secara sadar, tak jarang kenangan akan mantan tersebut muncul dalam mimpi saat tidur.

“Saat kita tidur, pikiran kita kembali ke buku cerita masa lalu kita,” kata Manly.

Terlepas riwayat percintaan kita dengan mantan tersebut maupun alasan perpisahaannya, ada sejumlah faktor yang membuat kita sulit menghilangkan kenangan tersebut.

Ini ada kaitannya dengan kepribadian dan temperamen kita serta sifat hubungan itu yang membuatnya terus ada di ingatan, secara psikologis.

Apa saja?

Golongan overthinker

Tak sedikit wanita yang pada akhirnya menjadi stres karena terus memikirkan cara cepat hamil.SHUTTERSTOCK Tak sedikit wanita yang pada akhirnya menjadi stres karena terus memikirkan cara cepat hamil.
Jika kita cenderung overthinking pada segala sesuatunya maka sosok mantan kekasih juga termasuk di dalamnya.

Dalam hal ini, ini berkaitan dengan coping mechanism kita yang berupa kebiasaan analisis berlebihan terhadap hal yang terjadi dalam hidup.

“Memikirkan perpisahan bisa menjadi cara bawah sadar untuk melindungi diri Anda dari luka di masa depan dengan mencoba mencari tahu mengapa dan bagaimana hal itu terjadi," kata terapis seks dan hubungan Juliana Hauser, PhD, LMFT.

Baca juga: 7 Cara Menghentikan Overthinking dalam Hubungan Percintaan

Kebiasaan ini pada akhirnya membuat kita meragukan diri sendiri termasuk hal yang telah dilakukan dalam hubungan di masa lalu itu.

"Dalam skenario ini, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda mengatakan sesuatu yang salah, apakah Anda sebenarnya masalahnya, atau apakah Anda mungkin "tidak cukup baik" untuk menjamin perhatian atau cinta mantan Anda," kata Dr. Hauser.

Pertanyaan yang tidak ada jawabannya ini yang kemudian membuat kita sulit melupakan mantan tersebut.

Baca juga: 9 Cara Move On dari Mantan Pacar

Pernah mengalami trauma masa lalu yang dipicu perpisahan

Biasanya ini dialami oleh orang-orang yang memiliki trauma ditinggalkan di masa lalu seperti pengabaian orangtua saat masih kecil sehingga berdampak pada kondisi psikologis.

"Seolah-olah Anda ditinggalkan lagi oleh pasangan benar-benar dapat mengganggu hal-hal untuk Anda pada tingkat pribadi dan hubungan,” jelas Jess Carbino, PhD, sosiolog yang pernah bekerja di Tinder.

Bukannya move on dari perpisahan yang traumatis, kita malah memikirkan kembali atau menghidupkan kembali hubungan dan perpisahan tersebut dalam upaya untuk memahaminya.

Baca juga: 4 Dampak Trauma Masa Kecil yang Terbawa hingga Dewasa

Memiliki anxious attachment style

Orang-orang dengan anxious attachment style cenderung mencari kedekatan dengan orang yang memiliki avoidant attachment style.

Alasannya karena sifat masing-masing yang cenderung terpola sehingga lebih mudah dikenali.

Namun ketika hubungannya berakhir maka biasanya pemilik anxious attachment style cenderung lebih sulit melupakan mantan pasangannya.

“Jika Anda termasuk anxious style, kehilangan pasangan kemungkinan merupakan ketakutan dan pemicu yang sangat besar,” kata Dr. Hauser.

"Pada saat yang sama, jika mantan pasangan Anda memiliki avoidant attachment style, mereka mungkin tampak benar-benar putus asa atau memiliki sedikit kesulitan untuk memutuskan kontak, yang hanya dapat membuat perpisahan itu semakin sulit untuk Anda proses."

Baca juga: 4 Jenis Attachment Style dan Pengaruhnya dalam Berpasangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com