Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Pernapasan 5 Menit untuk Membantu Mengurangi Tekanan Darah

Kompas.com - 11/11/2022, 07:59 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko utama yang dapat memicu kematian akibat penyakit kardiovaskular, menurut American College of Cardiology.

Selain itu, hipertensi juga bisa memicu berbagai kondisi lain yang buruk bagi kesehatan.

Namun risiko tersebut sebenarnya bisa kita tekan dengan menarik napas dalam-dalam alias bernapas dengan lebih baik.

Baca juga: Panduan Diet DASH untuk Turunkan Tekanan Darah Tinggi

Menurut analisis Journal of Applied Physiology 2022, jenis terapi khusus pernapasan mendalam, yang disebut Inspiratory Muscle Strength Training (IMST), mungkin lebih efektif untuk mengurangi tekanan darah daripada olahraga.

Praktiknya juga hanya butuh waktu lima menit sehari sehingga semakin mudah diaplikasikan di sela-sela kesibukan kita.

Kaitan tekanan darah dengan pernapasan

Ilustrasi hipertensi, penyebab hipertensi, gejala hipertensi, cara mencegah hipertensi. Shutterstock/Adheamir Ilustrasi hipertensi, penyebab hipertensi, gejala hipertensi, cara mencegah hipertensi.
Tekanan darah tinggi tidak hanya terkait dengan jantung namun juga otot-otot pernapasan di tubuh kita.

IMST adalah terapi yang dikembangkan tahun 1980-an untuk orang dengan penyakit pernapasan agar diafragma dan otot pernapasannya lebih kuat.

"IMST melibatkan penggunaan perangkat genggam kecil untuk memberikan perlawanan saat Anda menarik napas," jelas Daniel Craighead, Ph.D., peneliti utama studi tersebut dan asisten profesor riset fisiologi integratif di University of Colorado di Boulder.

"Dengan cara itu, ini mirip dengan manuver angkat besi, seperti bench press."

Baca juga: Hipertensi Selalu Sebabkan Sakit Kepala, Benarkah?

Untuk membuktikan manfaatnya, Craighead dan timnya merekrut orang dewasa berusia antara 18-82 tahun.

Peserta diminta untuk melakukan 30 napas per hari selama enam minggu.

Setengah dari kelompok melakukan IMST dengan resistansi tinggi, sementara separuh lainnya fokus pada resistansi rendah.

Para peneliti menemukan bahwa, hanya dalam dua minggu, mereka yang melakukan IMST mengalami perbaikan dalam soal tekanan darahnya.

Pada akhir percobaan, baik tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik berkurang, masing-masing sebesar 9 mmHg dan 4 mmHg.

Sebagai perbandingan, penurunan tersebut setara 5- 8 poin yang mungkin dicapai oleh penderita hipertensi dengan berlari atau bersepeda selama 90 hingga 150 menit seminggu.

Tetapi temuan yang benar-benar mengejutkan adalah bahwa terapi itu juga sama efektifnya dengan beberapa obat tekanan darah.

Baca juga: Hari Hipertensi Sedunia: 5 Gaya Hidup untuk Cegah Tekanan Darah Tinggi

Keampuhan IMST

Otot pernapasan yang lebih kuat adalah salah satu alasan keberhasilan IMST untuk mengurangi tekanan darah seseorang, tetapi itu bukan satu-satunya.

"Orang yang melihat peningkatan terbesar pada otot pernapasan mereka tidak selalu mengalami penurunan tekanan darah yang lebih besar daripada mereka yang memiliki peningkatan kekuatan yang lebih kecil," kata Craighead.

"Satu pemikiran adalah bahwa bernapas dalam-dalam menurunkan respons melawan-atau-lari sistem saraf simpatik, yang cenderung berlebihan pada orang dengan tekanan darah tinggi," urainya.

Namun terapi IMST juga menghasilkan lebih banyak zat penurun tekanan darah yang disebut oksida nitrat yang melemaskan pembuluh darah.

Hal ini lalu meningkatkan kemampuan arteri mereka untuk melebar hingga 45 persen sehingga secara substansial mengurangi aliran darah.

Baca juga: 12 Makanan Penurun Tekanan Darah Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com