Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2023, 07:54 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Sunscreen adalah produk wajib untuk melindungi kulit khususnya bagi masyarakat Indonesia yang terpapar sinar matahari berlebih.

Produk ini baik untuk menekan risiko kanker kulit maupun masalah yang lebih ringan seperti gosong atau terbakar.

Sayangnya, banyak orang belum mengoptimalkan penggunannya pada seluruh bagian tubuh khususnya kulit kepala.

Baca juga: 5 Fakta Penting Sunscreen untuk Mencegah Kanker Kulit

Area ini kerap kali dilupakan karena dianggap tertutupi rambut padahal sebenarnya sangat membutuhkan perlindungan sunscreen.

Pentingnya sunscreen di kulit kepala

Sejumlah pakar menyatakan kita memang perlu mengaplikasikan tabir surya di bagian kulit kepala.

"Anda benar-benar harus menerapkan SPF ke kulit kepala Anda jika Anda akan berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama," jelas Christine Shaver, MD, dokter kulit bersertifikat di Bernstein. Pusat Medis untuk Restorasi Rambut di New York City.

"Sering kali lebih dari 15 menit dapat mulai menyebabkan sengatan matahari pada banyak orang," tambahnya.

Baca juga: 4 Resep Scrub Kulit Kepala yang Bisa Dibuat Sendiri di Rumah

Menurutnya, kulit kepala perlu dilindungi sama seperti kulit di bagian tubuh lainnya karena rambut saja tidak cukup melindungi dari sinar matahari yang berbahaya.

"Semua permukaan tubuh horizontal ([area yang] tegak lurus terhadap sinar matahari) menerima dosis paparan sinar matahari yang sangat kuat," ujar Hadley King, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York City.

"Kulit kepala adalah tempat yang sangat umum terbakar sinar matahari,mengalami kerusakan akibat sinar matahari, dan kanker kulit akibat sinar matahari," urainya lagi.

Ilustrasi sinar matahari.Shutterstock Ilustrasi sinar matahari.
Dr. Shaver menjelaskan bahwa kulit kepala memiliki kemungkinan yang sama seperti bagian tubuh mana pun untuk terbakar matahari.

Karena sering terabaikan karena adanya rambut, beberapa kanker kulit di kulit kepala bisa tidak terdeteksi.

Baca juga: Penyebab, Jenis, dan Gejala Kanker Kulit Kepala

"Karena rambut sering menyembunyikan kemampuan banyak orang untuk melihat dengan jelas kulit kepala mereka dan memantau tahi lalat baru atau area keropeng, terkadang kanker kulit yang muncul di kulit kepala dapat luput dari perhatian untuk jangka waktu yang lama," katanya.

Hal ini menyebabkan lesi yang berubah baru bisa didiagnosis setelah ukurannya terlanjur menjadi besar atau lebih lanjut.

Pemeriksaan gejala kanker kulit di area kepala juga tidak bisa dilakukan sendiri karena perlu pemeriksaan dan pemantauan untuk setiap bintik yang berubah.

Dr. King menjelaskan bahwa semakin tipis rambut maka semakin tinggi risiko kita mengalami luka bakar.

Baca juga: Ini Dia Deretan Masalah Kulit Kepala berikut Cara Menanganinya

Perlu juga memberikan perhatian khusus pada area belahan rambut karena itu juga merupakan area berisiko tinggi terkena kanker kulit.

Dr. Shaver menambahkan bahwa paparan sinar matahari yang intens secara perlahan dapat menyebabkan kualitas kulit kepala berubah dan menyebabkan penurunan aliran darah dan penipisan rambut.

Saran terbaik untuk menghindari dampak buruknya yakni dengan memakai topi saat berada di luar ruangan dan mengaplikasikan sunscreen di kulit kepala.

Cara aplikasi

Mengoleskan sunscreen ke kulit kepala mungkin terasa aneh, repot dan tidak nyaman.

Untuk mengurangi risiko tersebut, disarankan menggunakan tabir surya dengan formulasi bubuk dan semprot.

"Saya sangat menyukai formulasi bedak untuk kulit kepala karena tidak membuat rambut berminyak," kata Dr. King.

Baca juga: 10 Tips Memilih Sunscreen yang Tepat Menurut Dokter Kulit

Untuk aplikasinya, Dr. Shaver menyarankan untuk fokus pada area dengan cakupan paling sedikit, seperti garis rambut, tempat kita biasanya membelah rambut, atau puncak kepala.

Jika rambut kita tergolong pendek, tipis atau botak, pastikan untuk menutupi semua area yang berpotensi terpapar sinar matahari.

Dr Shaver juga menyarankan untuk meminta bantuan tukang cukur rambut atau dokter kulit untuk mengenali adanya tahi lalat atau perubahan lain yang mencurigakan di kulit kepala kita.

"Penata rambut dapat membantu untuk mengawasi kulit kepala di antara kunjungan dokter kulit dan dapat membantu mengingatkan seseorang tentang lesi baru atau yang berubah," pesannya.

"Temui dokter kulit untuk evaluasi dan mungkin biopsi."

Baca juga: Tahi Lalat Gatal Pertanda Kanker Kulit? Simak Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com