Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Health
  • Cobalah diet puasa

Intermittent fasting (IF) telah cukup lama menjadi strategi yang populer untuk menurunkan berat badan, dan mendatangkan manfaat kesehatan lainnya, termasuk manajemen gula darah.

Ada beberapa cara untuk melakukan IF, tetapi untuk mengelola kadar gula darah secara khusus, beberapa penelitian menunjukkan, yang terbaik adalah makan sebagian besar kalori saat sarapan dan makan siang.

Lalu,  nikmati makan malam yang lebih kecil dan lebih awal sebelum pukul 18.00.

Demikian bunyi kesimpulan dari riset Papakonstantinou E, Oikonomou C, Nychas G, dan Dimitriadis GD.

Riset bertajuk Effects of Diet, Lifestyle, Chrononutrition and Alternative Dietary Interventions on Postprandial Glycemia and Insulin Resistance dimuat dalam Nutrients edisi Februari 2022.

Penelitian lain menegaskan, makan larut malam memperburuk regulasi gula darah setelah makan, bahkan pada orang dewasa yang sehat.

Namun, sebuah tinjauan penelitian tahun 2020 menemukan, terlepas dari jenis intervensi IF yang spesifik, IF meningkatkan hasil kesehatan pada orang dengan gula darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi.

Hal ini termasuk peningkatan hemoglobin A1C atau HbA1c, tes darah yang mengukur kadar gula darah rata-rata selama tiga bulan sebelumnya.

HbA1c adalah salah satu tes yang umum digunakan untuk mendiagnosis pradiabetes dan diabetes.

  • Pilihlah biji-bijian utuh

Tidak semua karbohidrat diciptakan sama, terutama dalam hal pengaruhnya terhadap kadar gula darah.

Sebuah analisis tahun 2017 terhadap penelitian yang diterbitkan sebelumnya secara konsisten menemukan, mengonsumsi biji-bijian utuh meningkatkan kadar glukosa darah setelah makan dibandingkan dengan makanan karbohidrat olahan pada orang sehat.

Ini tertuang dalam penelitian Marventano S, Vetrani C, Vitale M, Godos J, dkk.

Dalam tajuk "Asupan Biji-bijian Utuh dan Kontrol Glikemik pada Subjek Sehat: Tinjauan Sistematis dan Meta-Analisis Uji Coba Terkontrol Secara Acak", yang dimuat di jurnal Nutrisi., Juli 2017. 

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum untuk Jaga Kadar Gula Darah

Tinjauan lain dari 80 penelitian sebelumnya menyimpulkan, dibandingkan dengan biji-bijian olahan, biji-bijian utuh menurunkan kadar gula darah setelah makan.

Hal ini dapat menjelaskan hubungan terbalik antara asupan biji-bijian utuh dan risiko diabetes tipe 2.

Ini berarti, semakin banyak biji-bijian utuh yang kita konsumsi, semakin rendah risiko kita.

Biji-bijian utuh antara lain adalah:

  • Bayam
  • Jelai
  • Beras merah
  • Soba
  • Jawawut
  • Gandum
  • Berondong jagung
  • Quinoa
  • Sorgum
  •  Jalan kaki setelah makan

Berjalan kaki setelah makan memungkinkan tubuh membakar karbohidrat yang baru saja dikonsumsi, untuk menggerakkan otot, yang mengurangi kadar gula darah setelah makan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com