Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Manfaat Nonton Konser Musik, Mulai dari Kesehatan Mental hingga Otak

Kompas.com - 25/09/2023, 15:09 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Glam

 

2. Berdampak positif pada kesehatan fisik

Pelepasan endorfin dan serotonin tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, namun juga berdampak positif pada kesehatan fisik.

Karena kita biasanya menari dan bernyanyi di konser musik, maka jenis aktivitas ini membantu kita menurunkan kadar kortisol, sehingga kesehatan fisik kita meningkat.

Penelitian menunjukkan, kadar kortisol - atau hormon stres kita akan menurun, hanya dengan menonton konser musik.

University of Rochester Medical Center mengatakan, ketika kita melepaskan terlalu banyak kortisol, kita dapat mulai mengalami respons fisik yang negatif.

Misalnyaa, masalah jantung yang berhubungan dengan serangan jantung dan tekanan darah tinggi, serta gejala-gejala yang berhubungan dengan diabetes.

Pengurangan kortisol penting untuk kesehatan secara keseluruhan karena semakin bahagia, semakin sedikit stres yang kita alami.

Di samping itu, kualitas hidup kita juga akan meningkat dengan merasakan lonjakan kebahagiaan ini.

Karena musik melepaskan hormon yang membuat kita merasa senang, maka rasa sakit fisik kita juga berkurang.

Baca juga: Umur 101 Tahun, Dokter Tertua di Dunia Ungkap Tips Jaga Kesehatan Otak

Jika kita menghadiri konser musik, kemungkinan besar kita akan menari, berdiri, bergoyang, dan tersenyum bersama teman-teman.

Percaya atau tidak, ini adalah cara yang bagus untuk berolahraga. Jenis pengalaman ini juga membuat lebih aktif secara fisik, yang tentunya berdampak pada tubuh.

3. Baik untuk otak

Manfaat luar biasa lainnya dari menonton konser musik adalah dampaknya terhadap otak manusia.

Tidak hanya membantu kita melepaskan hormon yang terkait dengan kebahagiaan dan menghilangkan stres, tetapi mendengarkan musik juga menantang otak.

Jika kita ingin tetap sehat secara kognitif seiring bertambahnya usia, kita harus mempertimbangkan untuk tetap mendengarkan musik dalam rutinitas sehari-hari.

Stimulasi yang diterima otak dari musik membuat otak berolahraga sekaligus menurunkan tekanan darah dan rasa sakit, serta meningkatkan daya ingat dan kualitas tidur.

Menurut Johns Hopkins Medicine, getaran ini menggelitik gendang telinga dan ditransmisikan ke dalam sinyal listrik yang berjalan melalui saraf pendengaran ke batang otak, di mana sinyal ini disusun kembali menjadi sesuatu yang kita anggap sebagai musik.

Baca juga: Durasi Tidur Siang yang Pas untuk Kesehatan Otak

Inilah cara otak kita memahami apa yang kita dengar sebagai musik.

University of Central Florida menjelaskan bagaimana otak manusia merespons musik dalam penelitian terhadap orang-orang yang mendengarkan atau menciptakan musik mereka sendiri.

Penelitian ini menunjukkan, musik meningkatkan kemampuan komunikasi dan analisis kita, dan musik menantang kita karena menggabungkan struktur, matematika, dan arsitektur.

Otak kita dipaksa untuk melakukan sedikit kerja keras untuk memahami nada dan lirik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com