Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Asupan Diuretik Alami Terbaik, Salah Satunya Seledri

Kompas.com - 27/10/2023, 09:13 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Ulasan tersebut menyebutkan sebuah penelitian yang lebih lama terhadap 30 orang dewasa dengan tekanan darah tinggi, dan menemukan NPB menyebabkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan karena efek diuretiknya.

Namun, penelitian lebih lanjut tentang seledri dan potensi diuretiknya tetap diperlukan untuk memastikan bahwa seledri merupakan diuretik alami yang efektif.

Baca juga: Kaya Serat dan Folat, Ini 5 Manfaat Seledri untuk Kesehatan

5. Air kelapa

Air kelapa memiliki nutrisi dan polifenol yang dapat meningkatkan hidrasi dan kesehatan secara keseluruhan.

Air kelapa memiliki banyak manfaat kesehatan, mulai dari mengisi tubuh dengan energi hingga menyediakan elektrolit untuk membantu mencegah dehidrasi.

Manfaat air kelapa baru-baru ini diteliti untuk mengetahui efek diuretiknya dalam sebuah penelitian pada hewan tahun 2022 yang diterbitkan di Frontiers in Nutrition.

Sebanyak 40 tikus dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing menerima obat diuretik, garam, air kelapa atau air kelapa pekat. Kelompok yang minum air kelapa meningkatkan ekskresi natrium dan klorida.

Lebih lanjut, pengeluaran urin dari air kelapa, terutama pada kelompok air kelapa, lebih signifikan daripada kelompok yang diberi obat diuretik.

Studi ini pun melaporkan, air kelapa menekan hormon yang dikendalikan oleh sistem renin-angiotensin, yang sangat berpengaruh dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, sehingga berpotensi meningkatkan pengeluaran urin.

Air kelapa juga meningkatkan kadar atriopeptin, hormon yang mengeluarkan natrium dan meningkatkan diuresis.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Kelapa, Menurut Ahli Gizi

6. Peterseli

Baik sebagai bahan utama atau hiasan yang menarik, peterseli memiliki tempat di banyak hidangan, terutama dalam masakan Mediterania.

Menurut penelitian pada hewan, herba yang memiliki rasa unik ini juga dapat bertindak sebagai diuretik.

Dalam penelitian pada hewan tahun 2017 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical and Experimental Urology, konsumsi ekstrak peterseli selama 15 hari menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam produksi urin pada tikus percobaan.

Lebih lanjut, penelitian pada hewan tahun 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods menemukan hasil positif soal potensi diuretik peterseli.

Terlepas dari penelitian ini, tidak ada penelitian pada manusia yang mengkonfirmasi manfaat diuretik peterseli. Tapi, kita tetap bisa menikmati jus hijau yang lezat ini untuk meningkatkan asupan peterseli sehari-hari.

Apakah diuretik alami berbahaya?

Diuretik alami dalam daftar ini yang dapat menyebabkan bahaya adalah minuman berkafein seperti kopi dan teh. Terlalu banyak kafein dapat membahayakan kesehatan.

Tetapi kita harus minum kafein dalam jumlah banyak untuk mencapai tingkat ini. Menelan sekitar 1.200 miligram kafein diamati memiliki efek toksik seperti kejang.

Umumnya, membatasi konsumsi kafein hingga 400 miligram per hari (sekitar 4 cangkir kopi yang diseduh) aman untuk orang dewasa yang sehat.

Jika kita sedang hamil, berencana untuk hamil atau menyusui, mungkin ada baiknya membatasi asupan kafein.

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, membatasi konsumsi kafein tidak lebih dari 200 miligram per hari pada masa kehamilan tampaknya aman. Sebaiknya diskusikan asupan kafein harian kita dengan dokter atau ahli kesehatan lainnya.

Baca juga: Terlalu Jarang dan Terlalu Sering Kencing, Apa Bahayanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com