Dengan meluangkan waktu lima menit untuk memulihkan mental di antara pekerjaan, kita memberikan pikiran jeda penting yang dibutuhkan untuk memproses apa yang telah kita lakukan dan memulihkan tenaga untuk pekerjaan berikutnya.
Jika kamu bekerja dari rumah, kamu bisa berjalan-jalan atau melakukan sesuatu yang menenangkan setiap 30 menit misalnya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Otoritas Penerbangan Federal AS menemukan bahwa istirahat singkat di antara sesi kerja menghasilkan peningkatan kesadaran dan fokus sebesar 16%. Bayangkan mendapatkan peningkatan efisiensi seperti itu, hasilnya tentu akan lebih produktif.
Baca juga: Sulit Menyelesaikan Pekerjaan? Cobalah Istirahat Mikro
Seperti yang pernah dikatakan Mark Twain, “Makan katak hidup di pagi hari, dan tidak ada hal buruk yang akan terjadi padamu sepanjang hari.” Ini tentu hanya perumpamaan, yang artinya kerjakan yang sulit lebih dahulu, maka sisanya akan terasa lebih mudah.
Kunci produktivitas adalah mengerjakan hal-hal yang paling sulit di awal hari ketika pikiran kita paling fokus dan tenaga kita masih penuh.
Bisa jadi tugas paling berat itu adalah juga yang paling penting atau yang paling memberi dampak pada pekerjaan kita selanjutnya.
Setelah beban itu hilang, maka pikiran akan lebih enteng dalam mengerjakan tugas selanjutnya.
Jika kita dapat mengurangi waktu yang kita habiskan untuk melihat (dan kemudian menangani) email, medsos, dan WA, kita akan mendapatkan hasilnya.
Sebuah studi dari University of California Irvine menemukan bahwa bahkan ketika para pekerja hanya bermaksud sebentar memeriksa email atau ponsel mereka, rata-rata mereka membutuhkan waktu 23 menit. untuk kembali fokus pada tugas awal.
Untuk menghindari hilangnya waktu seperti ini, kita harus menetapkan waktu tertentu untuk memeriksa dan membalas email serta memeriksa ponsel.
Disarankan melakukannya pertengahan pagi atau jam makan siang, setelah kita selesai mengerjakan tugas terpenting, dan satu jam sebelum menyelesaikan pekerjaan pada hari itu (yang dapat membantu kita menyusun daftar prioritas untuk keesokan paginya).
Ingat, jika emailnya sangat mendesak, pengirim umumnya tidak akan meluangkan waktu untuk mengetik pesan, namun mereka akan langsung menghubungimu.
Kedua, atur respons otomatis saat kita sibuk – berupa jawaban bahwa kita akan membalasnya setelah pekerjaan selesai atau di waktu tertentu.
Ketiga, atur kotak masuk email. Miliki folder untuk email yang harus segera ditindaklanjuti, siapkan folder untuk tugas-tugas yang bisa ditunda, dan segera menghapus apa pun yang tidak penting.
Baca juga: Perhatikan, 7 Kebiasaan Hidup untuk Jadi Lebih Produktif