KOMPAS.com - Keriput di dahi merupakan salah satu tanda penuaan kulit yang biasanya muncul di usia 30,40, hingga 50 tahun, dan seterusnya.
Sebetulnya masalah kerutan ini dapat terjadi di hampir semua bagian kulit.
Tapi kerutan yang kerap muncul lebih cepat dan bisa mengganggu penampilan seseorang adalah keriput di dahi.
Baca juga: Transformasi Fisik Bradley Cooper Bikin Pangling; Keriput, Buncit, dan Berambut Putih
Sama seperti masalah keriput lainnya, pada dasarnya kerutan di wajah itu disebabkan oleh banyak faktor.
Seperti kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari, faktor genetika, perubahan alami pada tubuh sampai kondisi kesehatan kulit seiring bertambahnya usia.
Melansir laman Forhims, berikut sejumlah pemicu munculnya keriput di area dahi.
Penuaan adalah salah satu penyebab keriput di dahi yang tidak mungkin dapat dihindari.
Seiring bertambahnya usia, kulit dapat kehilangan elastisitas alaminya karena semakin tua usia kita, jumlah produksi kolagen dapat berkurang.
Kolagen ini merupakan protein struktural yang terdapat pada jaringan ikat. Fungsinya adalah membuat dan menjaga elastisitas kulit.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar kolagen pada kulit turun dengan kecepatan sekitar satu persen setiap tahun.
Menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari tanpa perlindungan kulit dapat membuat kulit terpapar sinar ultraviolet atau (UV).
Paparan sinar UV itu kemudian memicu kerusakan kulit dan memicu munculnya keriput lebih cepat.
Selain memicu munculnya keriput, sinar UV juga dikaitkan dengan risiko kanker kulit.
Kebiasaan merokok dapat juga dikaitkan dengan penurunan jumlah kolagen pada kulitnya.