KOMPAS.com - Bawang putih adalah bumbu wajib untuk berbagai masakan Indonesia.
Kehadirannya amat penting agar rasa makanan lebih lezat dengan aroma yang juga menggugah selera.
Oleh sebab itu, banyak dari kita berusaha membeli cukup banyak bawang putih sebagai stok di rumah saat harganya murah.
Baca juga: 7 Kesalahan Pakai Bawang Putih yang Bikin Rasa Makanan Tidak Sedap
Sayangnya, cara penyimpanannya sering kali kurang tepat sehingga bawang putih akhirnya membusuk atau kering tak bersisa.
Padahal, bawang putih bisa bertahan hingga enam bulan jika cara penyimpanannya tepat.
Bawang putih sebaiknya disimpan dalam keadaan utuh di bonggolnya untuk menjaga kualitasnya.
"Umbi adalah wadah penyimpanannya sendiri, jadi jangan hancurkan sampai Anda membutuhkannya," kata koki Sur La Table, Richard Temples.
Biarkan tetap utuh, tutupi dengan kertas, dan tahan godaan untuk melepaskan siungnya sampai waktunya dipakai.
Baca juga: Cara Menggunakan Bawang Putih untuk Atasi Jerawat
"Begitu siung dicabut, bawang cenderung lebih cepat kering," tambah Stephen Chavez, instruktur koki di Institute of Culinary Education.
Bawang putih utuh yang disimpan di tempat yang sejuk dan kering bisa bertahan 4-6 bulan.
Namun jika salah satu siungnya dicabut maka proses pembusukan mulai terjadi yang bisa bertahan hingga 10 hari.
Kita bisa memakai berbagai wadah berupa mangkok, kertas atau keranjang selama sirkulasi udaranya tetap lancar dan kering.
Hindarkan dari sinar matahari dan jangan disimpan di kulkas agar tidak cepat bertunas.
Baca juga: 5 Makanan yang Wajib Tersedia di Kulkas Saat Sedang Diet
"Setelah dicincang, kita ingin mencegah bawang putih mengering dan mempercepat proses pematangan," kata Temples.
Jika kita mengupas terlalu banyak bawang putih, bungkus dengan plastik atau masukkan ke dalam wadah tertutup lalu simpan di lemari es.
Baca juga: Penyebab Bawang Putih Kupas Membiru, Apa Masih Bisa Dimakan?