Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Vitamin dan Suplemen untuk Turunkan Kadar Gula Darah

Kompas.com - 25/08/2023, 10:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Manajemen gula darah sangat penting bagi setiap individu, terutama mereka yang hidup dengan kondisi pradiabetes atau diabetes.

Sejalan dengan pendekatan tradisional yang mencakup perubahan gaya hidup dan pengobatan, suplemen pun semakin populer, karena kualitasnya yang dianggap alami untuk mengelola gula darah.

Apa itu gula darah?

Ketika kita makan karbohidrat, maka glukosa (atau gula) dilepaskan ke dalam tubuh untuk menyediakan energi bagi sel-sel tubuh. 

Demikian penjelasan Rekha B. Kumar, M.D., seorang ahli endokrinologi yang berbasis di New York City, AS.

Kumar juga adalah kepala petugas medis di Found, sebuah program manajemen berat badan.

Dia menyebutkan, menjaga keseimbangan gula darah penting untuk menjaga energi dan menjaga sistem lain dalam tubuh berjalan dengan baik.

Insulin, hormon yang diproduksi oleh pankreas, adalah hormon yang membantu mengatur gula darah.

Baca juga: 10 Tanda Kadar Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh respons tubuh yang tidak memadai terhadap insulin, sementara diabetes tipe 1 (gangguan autoimun) disebabkan oleh produksi insulin yang tidak mencukupi.

Lalu, prediabetes adalah suatu kondisi di mana sel-sel tidak merespons insulin secara normal, sehingga menghasilkan kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal yang tidak memenuhi ambang batas untuk diagnosis diabetes tipe 2.

Suplemen untuk membantu menurunkan gula darah

Meskipun beberapa penelitian mendukung efek positif dari suplemen terhadap gula darah, para ahli setuju, suplemen dapat digunakan sebagai tambahan untuk pengobatan, diet dan olahraga.

"Mungkin akan membantu jika kita melihat suplemen sebagai bagian dari perangkat, tetapi bukan sebagai pengobatan tersendiri," kata Kumar.

Selain itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter, sebelum menambahkan suplemen ke dalam rutinitas harian kita.

1. Kayu manis

Ilustrasi kayu manis, kayu manis bubuk. SHUTTERSTOCK/YETI STUDIO Ilustrasi kayu manis, kayu manis bubuk.

"Kayu manis adalah rempah-rempah yang berasal dari kulit bagian dalam pohon yang termasuk dalam genus Cinnamomum."

Demikian penjelasan Amy Beney, seorang ahli diet terdaftar dan spesialis perawatan dan pendidikan diabetes bersertifikat di Nutrition Insights, sebuah praktik swasta nutrisi di Lockport, New York.

Kelebihan

"Kayu manis dianggap dapat meningkatkan sensitivitas insulin (seberapa baik tubuh merespons insulin)," kata Beney.

Baca juga: 15 Cara Alami Mengendalikan Kadar Gula Darah

Sementara, Kumar mengutip sebuah meta-analisis dan meta-regresi tahun 2019 dalam Diabetes Research and Clinical Practice.

Di sana ditunjukkan, kayu manis secara signifikan mengurangi gula darah puasa dan skor HOMA-IR (pengukuran resistensi insulin) pada orang dengan diabetes tipe 2 dan pradiabetes dibandingkan dengan plasebo.

Namun, para peneliti mencatat bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut tentang kesimpulan ini.

Tindakan pencegahan

"Beberapa orang mungkin alergi terhadap kayu manis," kata Beney.

"Reaksi yang mungkin timbul termasuk iritasi kulit atau gatal-gatal, kesulitan bernapas dan pembengkakan tenggorokan."

Efek samping dari mengonsumsi kayu manis dapat berupa gas dan gangguan pencernaan.

Mengonsumsi terlalu banyak kayu manis juga dapat menyebabkan atau memperburuk penyakit hati.

Baca juga: Tips Jalan Kaki untuk Kendalikan Kadar Gula Darah

2. Lidah buaya

Meskipun tidak sering dikaitkan dengan manajemen gula darah, lidah buaya adalah tanaman sukulen yang telah digunakan selama berabad-abad untuk tujuan pengobatan.

"Suplemen lidah buaya tersedia dalam bentuk pil atau kapsul dan mengandung bentuk pekat dari ekstrak lidah buaya atau gel," kata Beney.

Kelebihan

Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis pada tahun 2022 di Journal of Pharmacy and Pharmacognosy Research meneliti efek lidah buaya pada individu yang hidup dengan diabetes dan pradiabetes.

Penelitian ini menunjukkan, lidah buaya dapat mengurangi gula darah puasa dan efeknya lebih luar biasa pada partisipan pria dan partisipan dengan indeks massa tubuh kurang dari 30.

Namun, ada variasi yang signifikan dalam hasil penelitian, dan hubungan antara dosis dan respons tidak dapat dikonfirmasi.

Dengan kata lain, penelitian ini tidak menemukan hubungan yang jelas antara seberapa banyak suplemen lidah buaya yang dikonsumsi seseorang dan seberapa baik kerjanya.

Diperlukan lebih banyak penelitian dengan persiapan lidah buaya yang terstandarisasi dan desain yang ketat.

Tindakan pencegahan:

"Konsumsi berlebih dari produk lidah buaya berkualitas rendah mungkin memiliki efek samping, termasuk gangguan pencernaan dan ketidakseimbangan elektrolit," kata Beney.

"Lidah buaya juga dapat berinteraksi dengan beberapa obat, termasuk obat diabetes."

Karena kemungkinan interaksi ini, penting untuk berbicara dengan dokter sebelum menambahkan lidah buaya ke dalam rejimen diabetes kita.

Baca juga: 4 Khasiat Pare, dari Kelola Gula Darah hingga Turunkan Kolesterol

3. Vitamin D

"Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang diproduksi secara alami dalam tubuh sebagai respons terhadap sinar matahari langsung."

Begitu penjelasan Jana Davis, seorang ahli diet terdaftar dan spesialis perawatan dan pendidikan diabetes bersertifikat di Carolina Green Living, sebuah praktik swasta nutrisi di South Carolina.

"Vitamin D juga ditemukan dalam makanan dan suplemen," sambung dia.

Menariknya, kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 serta resistensi insulin.

Para peneliti percaya, hubungan ini mungkin disebabkan oleh kemampuan vitamin D untuk membantu menurunkan peradangan, karena lebih banyak peradangan berarti kemungkinan ada resistensi insulin yang lebih tinggi.

Kelebihan:

Suplementasi vitamin D mungkin bermanfaat dalam mengurangi gula darah puasa, HbA1c (rata-rata gula darah tiga bulan) dan skor HOMA-IR (pengukuran resistensi insulin) pada orang dengan diabetes tipe 2 dan kekurangan vitamin D.

Keduanya mengutip tinjauan sistematis dan meta-analisis tahun 2023 di BMC Endocrine Disorders yang menunjukkan manfaat ini.

Efeknya sangat menonjol ketika vitamin D dosis tinggi diberikan untuk durasi singkat.

Baca juga: Tidur Nyenyak Bisa Bantu Turunkan Gula Darah secara Alami, Benarkah?

Tindakan pencegahan:

Suplemen vitamin D dapat berinteraksi dengan beberapa obat seperti statin.

Suplemen yang berlebihan dapat menyebabkan kadar kalsium darah tinggi, yang dapat menyebabkan gejala seperti mual, muntah, hingga batu ginjal.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com