Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Kepadatan Payudara Bisa Pengaruhi Risiko Kanker

Kompas.com - 11/10/2023, 18:30 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Health

KOMPAS.com - Kepadatan payudara memang terkait erat dengan risiko kanker. Wanita dengan payudara yang padat cenderung memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker payudara.

Payudara yang padat terdiri dari jumlah jaringan serat atau kelenjar yang lebih tinggi dibandingkan dengan jaringan lemak, yang menciptakan lebih banyak area putih pada gambar mamogram —dengan warna yang sama dengan tumor, saat dilakukan pemeriksaan mamografi.

Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kepadatan payudara dan risiko kanker bisa berbeda.

Karena kebanyakan wanita tidak menjalani mamografi sebelum usia 40 tahun, para ahli belum tahu banyak tentang kepadatan payudara sebelum usia tersebut.

Yang mereka ketahui pasti adalah payudara secara alamiah kehilangan kepadatannya setelah menopause, tetapi kecepatan kehilangannya berbeda-beda pada setiap orang.

Baca juga: Seperti Angelina Jolie, Kenali Risiko Kanker Payudara akibat Faktor Keturunan

Studi baru yang dilakukan oleh peneliti dan pakar pencitraan payudara, Dr.Debbie Bennett mengungkapkan, kedua payudara dapat kehilangan kepadatannya dengan kecepatan yang berbeda-beda, yang dapat mengubah cara memahami risiko kanker.

"Biasanya ketika kita berbicara tentang jaringan payudara yang padat dan menjadi faktor risiko untuk mengembangkan kanker, kita berbicara tentang kedua payudara secara bersamaan," katanya.

"Namun, yang kami temukan adalah perbedaan dalam hal perubahan kepadatan dari waktu ke waktu pada payudara secara individual," jelas Dr Bennett.

Perubahan kepadatan di antara masing-masing payudara

Para peneliti menyimpulkan bahwa semakin lambat payudara kehilangan kepadatan, semakin lama orang tersebut memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara.

Mereka juga menemukan hal yang lebih baru: Bahwa kepadatan di antara payudara dapat berbeda.

Studi ini menemukan bahwa jika satu payudara kehilangan kepadatan lebih lambat dibandingkan dengan yang lain, maka payudara tersebut lebih mungkin mengalami perkembangan kanker.

Baca juga: Benjolan Kanker Payudara Seperti Apa? Simak Penjelasan Ahli Berikut

Kesimpulan tersebut dihasilkan dari studi yang melibatkan hampir 1.000 wanita yang melakukan mamografi setiap satu hingga dua tahun sekali selama 10 tahun. Usia rata-rata para peserta studi sekitar 57 tahun.

 

National Cancer Institute memperkirakan, sekitar 50 persen wanita memiliki payudara yang padat.

Memahami bagaimana kepadatan berubah tidak hanya antar orang, tetapi juga antar payudara, dapat membantu ahli radiologi dan ahli onkologi untuk menemukan kanker payudara pada tahap awal, sehingga kanker lebih mudah diobati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com