Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kala Suami Utamakan Karier daripada Pernikahan, Lakukan Hal Ini

Supermodel Brazil itu disebut kecewa pada suaminya yang memutuskan kembali ke National Football League (NFL) setelah sempat pensiun.

Selama 13 tahun pernikahan, ia sudah bersabar mengurus pernikahan dan anak-anaknya sendiri selama atlet tersebut sibuk menjalani liga.

Mantan Victoria's Secret Angel itu akhirnya kecewa karena suaminya tak juga memberikan perhatian dan waktu untuk kehidupan pernikahan mereka.

Isu karier dalam pernikahan Gisele Bundchen yang juga dialami banyak orang

Isu pernikahan yang dirasakan oleh Gisele Bundchen mungkin terasa familier bagi banyak perempuan di luar sana.

Kita merasa sendirian mengurus anak dan uruan rumah tangga karena ditinggalkan oleh pasangan yang sibuk dengan kariernya sendiri.

Sebagian besar waktu dan perhatian pasangan teralihkan dengan pekerjaannya sehingga nyaris tak ada yang tersisa untuk keluarga.

Tak jarang, kebiasaan gila kerja itu memunculkan perasaan kesepian, marah, kecewa dan disisihkan.

Sama seperti masalah pernikahan lainnya, suami yang workaholic juga tidak baik untuk keharmonisan hubungan.

Hal ini juga bisa memicu isu lainnya termasuk perselingkuhan hingga perceraian, seperti akhirnya dialami dua superstar yang disebut sebelumnya.

Namun ada beberapa langkah yang bisa kita ambil untuk memperbaiki pernikahan ketika suami terlalu fokus pada kariernya.

Mempertahankan perspektif

Menikah dengan orang yang selalu sibuk bekerja tidak selalu negatif.

Jika mereka melakukannya sebagai kesenangan, ini bisa meningkatkan kepuasan hidup pasangan yang juga berpengaruh positif untuk mood di rumah.

Jika dilakukan demi memenuhi kebutuhan maka menandakan kesediaan pasangan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Berusaha memahami alasan pasangan

Daripada berprasangka pasangan enggan menghabiskan waktu bersama kita sehingga lebih suka bekerja, sebaiknya ubah asumsi tersebut.

Pahami lebih jauh alasan pasangan begitu mencintai karier dan pekerjaannya.

Jawaban mereka mungkin bisa membantu kita lebih memahami perilakunya serta menghilangkan semua pikiran negatif.

Namun tindakan ini malah akan meningkatkan stres dan kecemasan sehingga memperburuk situasi.

Ingatlah bahwa setiap hubungan berbeda dan hubungan maupun pasangan kita memiliki kelebihannya sendiri.

Hargai kemitraan kita atas apa yang diberikannya, terlepas dari apa yang dilakukan orang-orang di sekitar.

Kenali pemicunya

Secara tidak sadar, kita mungkin memicu perilaku gila kerja pasangan ini lewat tindakan sehari-hari.

Misalnya saja:

Sebaliknya, pertimbangkan untuk membiarkan pasangan mengalami konsekuensi dari bekerja terlalu banyak.

Misalnya, menyajikan makan malam pada waktu normal setiap hari sehingga mereka terbiasa pulang tepat waktu.

Sampaikan keluhan dengan nada positif

Hindari mengomeli pasangan karena pekerjaan mereka yang tak ada habis-habisnya.

Hal ini malah akan memicu stres dan konflik, bukannya memberikan solusi atau mengubah kebiasaan mereka.

Alih-alih, sampaikan dengan nada positif apa yang terlewatkan oleh pasangan ketika mereka tidak hadir dalam keluarga akibat terlalu fokus ke karier.

Tetapkan batasan di rumah

Jika pasangan bekerja dari rumah, secara penuh atau paruh waktu, maka penting untuk menetapkan batasan pribadi.

Beberapa opsi untuk dipertimbangkan termasuk:

Hindari pembicaraan yang berhubungan dengan pekerjaan dan fokus untuk meningkatkan kualitas hubungan.

Untuk memaksimalkannya, minta mereka meletakkan ponsel sehingga bisa sepenuhnya hadir untuk menciptakan kenangan berharga.

Cari aktivitas yang sama-sama disukai

Bujuk pasangan meninggalkan pekerjaannya sesaat dan lakukan hal yang sama-sama disukai.

Misalnya naik gunung bersama, pijat dan spa atau mengunjungi tempat wisata yang diidamkan sejak dulu.

Melakukan aktivitas yang disukai dapat membantu meredakan ketegangan sekaligus membuka percakapan soal perilaku pasangan dengan lebih santai.

Lanjutkan hidup

Ketika pasangan terlalu fokus pada karier, kita mungkin akan merasa kesepian karena terus-terusan menanti waktu dan perhatiannya.

Cegah hal negatif itu dengan menikmati hidup kita sendiri, dengan atau tanpa pasangan.

Jika pasangan tak mau diajak nonton bioskop, cobalah pergi bersama anak, sahabat atau orangtua.

Jika pasangan terlalu sibuk untuk mengambil cuti beberapa hari berturut-turut, lakukan perjalanan akhir pekan untuk mengunjungi keluarga tanpanya.

Jangan biarkan hidup kita atau hidup anak-anak tertunda hanya karena menunggu pasangan meluangkan waktu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2022/11/01/102340220/kala-suami-utamakan-karier-daripada-pernikahan-lakukan-hal-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke