KOMPAS.com - Para pekerja yang setiap harinya memakai dasi harus mulai waspada.
Pasalnya, dasi yang identik dengan fesyen pekerja kantoran ini ternyata memiliki bahaya kesehatan.
Sebuah riset menemukan pemakaian dasi dapat menghambat sekitar 7,5 persen aliran darah ke otak.
Kurangnya aliran darah ke otak juga mempengaruhi produktivitas dan kreativitas pemakainya.
Padahal banyak lapangan pekerjaan yang mengharuskan pekerjanya memakai dasi dan kemeja berkerah.
Menurut Dr Robin Lüddecke, selaku pemimpin riset, ini adalah kode berpakaian secara sosial yang ternyata menghambat aliran darah di otak.
Baca juga: 7 Kebiasaan Sehat untuk Turunkan Tekanan Darah
Dilansir dari New York Post, riset ini dilakukan oleh peneliti dari he University Hospital Schleswig-Holstein, Jerman, dan telah diterbitkan dalam the Medical Journal Neuroradiology.
Riset sebelumnya dari University of Glasgow menemukan efek pemakaian kerah atau dasi yang ketat dapat membahayakan aliran pada vena otak.
Inilah yang merusak reaktivitas serebrovaskular, yang meningkatkan risiko stroke.
Sementara itu, riset lain yang diterbitkan dalam British Journal of Ophthalmology menemukan ikatan dasi yang ketat dapat meningkatkan tekanan intraokulat dan berefek pada glukoma.
Pada akhirnya, hal ini menyebabkan penglihatan menghilang secara bertahap.
Bukti ini mendrong R. Rex Parris, walikota Lancaster, California, melarang keharusan penggunaan dasi di perusahaan.
"Itu adalah kebiasaa kuno yang tidak memiliki manfaat sosial," ucap Parris.
Mewajibkan wanita memakai sepatu hak tinggi, kata Parris, juga tak memiliki manfaat apapun.