"Tonton tutorial di YouTube jika kita tidak yakin,” kata Friedman.
Para ahli mengingatkan orangtua agar tidak mengharapkan hasil yang sempurna. "Jangan terlalu ambisius," kata Van Clarke.
"Sangat tidak mungkin memiliki waktu lebih dari 20 menit di mana anak dapat teralihkan atau tetap diam."
"Rutinitas potong rambut bisa berjalan sangat baik jika kita membagi ke dalam dua sesi. Pertama dimulai dengan poni saja atau garis dasarnya."
"Mengerjakan layer rambut membutuhkan lebih banyak keterampilan dan kepala anak yang stabil," ungkap dia.
Sesekali cobalah berhenti memotong dan melihat hasilnya.
"Jika rambut anak mulai terlihat mengerikan, maka berhentilah memotong," jelas Van Clarke.
"Hubungi salon yang mau mengerjakan rambut anak dan buatlah jadwal."
"Jika anak sensitif atau gugup, bicarakan dengan mereka apa yang terjadi dan berapa lama waktu yang kita perlukan," ujar Friedman.
"Setiap anak menunjukkan reaksi yang berbeda akan suatu hal. Beberapa anak panik ketika kain besar itu dipakai."
"Ada anak yang tidak suka rambut mereka disemprot air. Ada juga yang tidak suka suara gunting di telinga mereka."
Perhatikan juga kata-kata yang digunakan.
"Kami menghindari penggunaan kata-kata seperti 'potong' karena anak-anak sering menghubungkan hal itu dengan bahaya, jadi kami mengatakan 'pangkas' sebagai gantinya," kata Friedman.
Apakah memotong rambut anak adalah hal yang mustahil? Jika demikian, serahkan pada ahlinya.
"Jika kita mengalami masalah dalam membuat anak agar tetap diam sambil mencoba menguasai sesuatu yang jarang atau tidak pernah dipraktikkan, bawalah anak ke penata rambut," kata colorist dan stylist Sam LaBella.
"Tempat potong rambut anak dilengkapi dengan sangat baik, penata gaya yang sabar dan banyak hiburan."
Baca juga: Seberapa Sering Anda Harus Memotong Rambut?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.