Sedangkan ejakulasi dini yang didapat adalah masalah yang berkembang di kemudian hari meskipun kita tidak memiliki masalah ejakulasi sebelumnya.
Berbagai studi yang meneliti ejakulasi dini menetapkan pedoman khusus yang menggambarkan apakah seseorang mengalami ejakulasi dini atau tidak.
Dua gejala utama ejakulasi dini yaitu:
Untuk mengatasi ejakulasi dini, kita harus mencari tahu lebih dulu penyebabnya.
Ejakulasi dini yang disebabkan oleh gaya hidup --seperti penyalahgunaan obat-obatan dan kebiasaan merokok, dapat diatasi dengan menjauhi zat adiktif tersebut.
Kita juga bisa mengobati ejakulasi dini dengan menggunakan obat anestesi topikal demi mengurangi sensitivitas kulit dan meringankan masalah ejakulasi dini.
Namun, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter terkait obat yang cocok dan aman digunakan.
Disfungsi ereksi merupakan kondisi di mana penis tidak dapat memertahankan ereksi.
Itu artinya, kemungkinan individu dengan disfungsi ereksi untuk mengalami ejakulasi dini terbilang kecil, karena pada dasarnya penis mereka tidak mampu menjaga ereksi.
Pada penderita disfungsi ereksi yang mampu menghasilkan ereksi namun kesulitan mempertahankannya, ada kemungkinan mereka dapat mengalami ejakulasi dini.
Beberapa pria yang kesulitan mempertahankan ereksi mencoba berfokus pada gairah seksual mereka.
Meski efektif, memfokuskan diri pada gairah seksual bisa membuat penis berejakulasi lebih cepat daripada yang diinginkan.
Baca juga: Adakah Kaitan antara Masturbasi dan Disfungsi Ereksi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.