Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Melatih Diri untuk Tak Bergantung pada Ekspektasi

Kompas.com - 30/04/2023, 12:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orang memiliki ekspektasinya masing-masing untuk mencapai tujuan dalam hidup.

Namun, tidak semua ekspektasi yang sudah kita tentukan akan selalu berjalan sesuai dengan rencana. Dibutuhkan kesadaran untuk iklas dalam menjalani kenyataan hidup.

Sayangnya, kita sering kali keras kepala dan berpegang teguh pada harapan bahwa segala sesuatunya akan berjalan sesuai dengan apa yang kita bayangkan.

Sehingga, ketika hal itu tidak terjadi sesuai dengan ekspektasi, kita merasa stres dan bahkan depresi.

Baca juga: 8 Asupan yang Bisa Bikin Bahagia, Ada Pisang hingga Jamur

Cara untuk melepaskan ekspektasi

Dengan menyadari bahwa hampir tidak ada hal yang pasti di dunia ini, maka kita akan menjadi jauh lebih mudah menjalani kehidupan.

Nah, untuk melakukannya, simak beberapa cara melatih diri agar hidup tak hanya bergantung pada ekspektasi sebagai berikut.

1. Berhenti sejenak dan bernapaslah

Berhenti sejenak dan memperhatikan napas dengan baik dapat memberikan kedamaian, tanpa harus mengendalikan situasi atau melakukan apa pun.

Sekarang bayangkan kita sedang membiarkan bagian lain dari tubuh bernapas, seperti bahu yang tegang.

Biarkan saja, tanpa harus menegangkan atau mengendalikannya.

Kemudian, lihatlah ke sekeliling ruangan tempat kita berada dan perhatikan benda-benda di sekeliling kita.

Pilih salah satu dan biarkan benda tersebut bernapas.

Kemungkinan ada orang yang berada di ruangan yang sama dengan kita, atau di rumah atau gedung yang sama, atau di rumah atau gedung di dekatnya.

Visualisasikan mereka dalam pikiran kita dan biarkan mereka bernapas.

Ketika kita membiarkan segala sesuatu dan semua orang bernapas, kita hanya membiarkan mereka apa adanya, persis seperti apa adanya.

Baca juga: 12 Hal yang Setiap Hari Dilakukan Pasangan Bahagia

Kita tidak perlu mengendalikan mereka, mengkhawatirkan mereka, atau mengubah mereka.

Kita hanya membiarkan mereka bernapas, dengan tenang dan menerima mereka apa adanya.

Inilah yang dimaksud dengan melepaskan ekspektasi. Ini bisa menjadi praktik yang mengubah hidup.

2. Berlatihlah untuk menerima kenyataan saat ini

Bayangkan mata kita ditutup dan menginjak air di tengah kolam renang yang besar, di mana kita berjuang keras untuk meraih tepi kolam yang kita pikir dekat tetapi sebenarnya itu cukup jauh.

Mencoba meraih tepi imajiner itu akan membuat kita merasa stres dan melelahkan, karena kita menceburkan diri tanpa tujuan, mencoba berpegangan pada sesuatu yang tidak ada di sana.

Sekarang bayangkan kita berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan menyadari bahwa tidak ada apa pun di sekitar kita yang bisa dipegang, karena hanya ada air di sekitar kita.

Kita bisa terus berjuang untuk meraih sesuatu yang tidak ada, atau kita bisa menerima bahwa hanya ada air di sekitar kita, lalu membiarkan tubuh mengapung dan rileks.

Sejujurnya, kedamaian batin dimulai saat kita mengambil napas baru dan memilih untuk tidak membiarkan peristiwa yang tidak terkendali mendominasi diri kita di masa sekarang.

Kita bukanlah apa yang terjadi pada kita.

Baca juga: Diungkap, Rahasia untuk Mencapai Rasa Bahagia dalam Hidup

Kita adalah apa yang kita pilih untuk menjadi saat ini. Jadi lepaskan, bernapaslah, dan mulailah lagi.

3. Bertanya atau bercerita pada diri sendiri

Banyak kesalahpahaman terbesar dalam hidup ini dapat dihindari jika kita mau meluangkan waktu untuk bertanya, "Apa lagi yang bisa diartikan dari semua ini?"

Mengajukan pertanyaan pada diri sendiri juga bisa membantu kita membingkai ulang pikiran kita dan memperluas perspektif kita.

Tidak hanya bertanya, bercerita pada diri sendiri dengan menggunakan frasa sederhana juga bisa mengubah pola pikir kita terhadap situasi kehidupan kita saat ini.

Setelah kita mulai berlatih untuk bertanya atau bercerita, beri diri kita ruang untuk memikirkan semuanya dengan hati-hati.

Tantang diri kita untuk berpikir lebih baik setiap hari melalui berbagai pertanyaan dan cerita tersebut, lalu lakukan pemeriksaan realitas dengan pola pikir yang lebih objektif.

4. Berlatih menggunakan filosofi gelas

Ada banyak filosofi bijak mengenai gelas yang mungkin bisa membantu kita mengubah cara berpikir kita terhadap kehidupan.

Misalnya, bila kita memegang gelas hanya satu atau dua menit, bebannya mungkin terasa cukup ringan.

Tetapi, jika kita memegangnya selama satu jam berturut-turut, beratnya mungkin membuat lengan pegal.

Baca juga: 5 Cara Temukan Keseimbangan dalam Hidup demi Damai dan Bahagia

Dan jika kita memegangnya selama seharian penuh, lengan mungkin akan kram dan terasa mati rasa sehingga memaksa kita untuk melepaskannya.

Pada setiap kasus, berat absolut gelas sebenarnya tidak berubah, tetapi semakin lama kita memegangnya, maka akan semakin berat rasanya bagi kita.

Kekhawatiran, frustrasi, kekecewaan, dan pikiran-pikiran yang membuat kita stres sangat mirip dengan segelas air ini.

Jika kita telah berjuang untuk mengatasi beban yang ada di pikiran kita hari ini, itu adalah pertanda kuat bahwa inilah saatnya untuk melepaskan gelas, yang bisa diibaratkan sebagai ekspektasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com