KOMPAS.com - Otak merupakan salah satu organ vital pada tubuh manusia.
Otak terbagi menjadi dua sisi, yaitu otak kiri dan kanan. Keduanya memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam mengatur seluruh tubuh untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Para seniman sering dianggap sebagai individu yang lebih mengandalkan otak kanan, sementara tipe analitis dipandang lebih cenderung menggunakan otak kiri.
Namun, benarkah stigma tersebut? Jawabannya belum tentu. Setidaknya itulah pendapat psikolog kesehatan Grace Tworek, PsyD.
"Pemikir otak kanan sering dianggap sebagai tipe kreatif, seperti seniman atau orang yang memiliki jiwa bebas."
Baca juga: 5 Kebaikan Meditasi untuk Kesehatan Otak
"Pemikir otak kiri dianggap lebih kaku, logis, dan berorientasi pada detail," kata Tworek.
"Namun, stigma itu tidak sepenuhnya akurat ketika kita melihat dari segi ilmiah."
Tworek menjelaskan lebih jauh mengenai perbedaan antara otak kiri dan kanan.
Pada dasarnya, otak terbagi menjadi tiga bagian, dengan tugas yang berbeda-beda.
Bagian pertama dan kedua adalah cerebellum dan batang otak. Keduanya mengontrol fungsi otomatis tubuh, seperti gerakan otot, pernapasan, pencernaan, dan menelan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.