Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2023, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Terkadang, itu lebih kepada konteks atau narasi yang kita berikan pada diri sendiri sebelum menghadapi suatu situasi."

Baca juga: 2 Cangkir Cokelat Panas Sehari Berguna untuk Kesehatan Otak

"Narasi itu sebenarnya bisa memengaruhi karakteristik yang berbeda," kata dia.

Label yang kita tanamkan dalam diri dapat membatasi kita. Misalnya, ketika menganggap diri kita tipe "otak kiri," kita enggan melakukan kegiatan yang membutuhkan kreativitas atau interpretasi seni.

Sebaliknya, jika menganggap diri kita sebagai seniman dengan otak kanan, kita mungkin enggan membaca atau mengerjakan teka-teki silang.

Karena pemikiran tersebut, kita tidak mencari kesempatan untuk mengembangkan kemampuan baru.

Akibatnya, kemampuan kita tidak berkembang karena kita tidak mengambil kesempatan.

Alangkah baiknya jika kita meningkatkan keterampilan baru agar dapat menggali bakat dari sisi otak yang lain.

"Sebagai contoh, jika kita cenderung lebih analitis, cobalah mendaftar dalam sebuah kelas untuk belajar sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti melukis," saran Tworek.

Baca juga: Minim Aktivitas, Pensiun Dini Berbahaya untuk Kesehatan Otak

"Mengikuti kelas sangat bagus karena kita mendapatkan instruksi dan panduan yang akan membantu kita."

"Hal ini bisa menjadi cara yang baik bagi orang dengan kepribadian analitis untuk melibatkan sisi kreatif dalam otak mereka," lanjut dia.

Di sisi lain, jika kita kurang teratur dan terstruktur, bukan berarti hal itu tidak dapat diubah.

Orang yang memiliki bakat kreatif mungkin kurang terorganisasi atau sulit mematuhi jadwal.

Tworek menyarankan untuk meningkatkan kemampuan otak dengan melatih keterampilan organisasi.

"Beberapa orang mungkin secara alami memiliki kemampuan tertentu yang lebih kuat daripada yang lain. Namun, otak kita adalah seperti otot yang bisa dikuatkan," sebut dia.

"Semakin kita berlatih dan terpapar pada hal-hal baru, semakin besar kemungkinan kita akan mengembangkan keterampilan baru."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com