KOMPAS.com - Memiliki hobi dan menjalankannya merupakan salah satu cara untuk menyeimbangkan hidup. Bahkan, kita bisa tetap melakukan hobi sampai masa tua. Lebih dari sekadar cara untuk mengisi waktu luang, menekuni hobi juga meningkatkan kesehatan otak.
Penuaan sering kali diukur dari penampilan dan perasaan seseorang secara fisik, namun kemampuan otak juga sama pentingnya. Dan hobi kita dapat berperan dalam menentukan hal ini.
"Hobi dapat membantu sosialisasi dan melindungi kita dari rasa kesepian. Risiko demensia sendiri dikaitkan dengan perasaan kesepian," ujar seorang ahli saraf, Breyanna Grays, MD, kepada Health.com.
Baca juga: Waspadai, Kurang Tidur Bisa Picu Penuaan Dini pada Otak
Semuanya dimulai dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan atau bermanfaat, sehingga memicu neuron di otak yang melepaskan zat kimia dopamin.
Pelepasan ini menyebabkan sensasi perasaan senang yang dapat membuat seseorang ingin mengulangi suatu tindakan berulang kali. Kemudian, pengulangan tersebut mengubah suatu tindakan menjadi hobi.
Ada pun dampak kadar dopamin terhadap motivasi untuk mengulangi sesuatu sudah terbukti dengan baik.
Penelitian menunjukkan, neuron dopamin dikenal karena responsnya yang kuat terhadap penghargaan dan peran pentingnya dalam motivasi positif.
"Kuncinya adalah melakukan sesuatu yang kita sukai dan melakukannya secara konsisten, terutama hobi baru, karena kita menciptakan koneksi saraf baru dengan mempelajari sesuatu yang baru," jelas ahli saraf, Kimberly Johnson Hatchett, MD.
Baca juga: Bebas Stres dan Umur Panjang, 3 Alasan Punya Hobi Itu Penting
Riset tentang hobi dan dampak positif pada kognitif
Faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup dianggap mempengaruhi kesehatan kognitif, tetapi penambahan kegiatan di waktu luang telah dikonfirmasi sebagai faktor pelindung untuk kemampuan kognitif para lansia.
Penelitian juga menunjukkan, lansia dengan gejala depresi yang berpartisipasi dalam kegiatan waktu luang intelektual memiliki fungsi kognitif yang lebih baik.
"Banyak pasien dengan penurunan kognitif yang memiliki hobi yang membutuhkan koordinasi tangan dan mata, seperti memancing, berkebun, atau merajut, pasti proses penurunan kognitifnya melambat," kata Hatchett.
Ia menekankan pentingnya hobi yang menggunakan usaha mental dan fisik.
"Tapi hobi terbaik adalah sesuatu yang tidak hanya menggunakan pikiran, melainkan juga memiliki hubungan pikiran-tubuh, dan memberi mereka kesenangan atau kebahagiaan, yang akan memberi mereka daya tarik untuk konsisten," jelasnya.