Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Berteman dengan Mantan? Ada yang Perlu Dipertimbangkan...

Kompas.com - Diperbarui 31/10/2022, 13:43 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalin persahabatan dengan mantan kekasih bisa menjadi hal yang amat dilematis.

Beberapa orang mungkin memilih menghindari sang mantan agar tak terjebak dengan masa lalu.

Namun, ada juga yang memilih menjalin hubungan baik dengan orang yang pernah mengisi hatinya.

Rachel Sussman, seorang psikoterapis yang berbasis di New York City, menyarankan kita agar berhati-hati saat memilih berteman dengan sang mantan.

Meskipun, ada beberapa orang yang memang mampu menjalin pertemanan dengan baik bersama mantan kekasihnya.

Semua itu, kata Sussman, tergantung tekad setiap individu.

Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan saat memilih menjalin pertemanan dengan sang mantan.

Baca juga: Mantan Miss New York Tak Setuju Sesi Bikini Dihapus

Hubungan asmara yang kandas menimbulkan banyak efek negatif. Sehingga perlu banyak pertimbangan untuk beralih menjadi hubungan persahabatan.

Riset tahun 2000 membuktikan persahabatan dengan mantan cenderung memiliki kualitas negatif dibandingkan persahabatan dengan lawan jenis lainnya.

"Hal tersebut kemungkinan besar terjadi jika kita tak pernah berteman dengannya sebelum memutuskan untuk menjalin asmara," kata Sussman.

Menurut dia, jika kita memiliki hubungan dan cinta yang sangat kuat akan menjadi penghalang besar untuk menjalin pertemanan yang baik dengannya.

Rasa tersebut, kata Sussman, tidak selalu berubah. Sussman juga memaparkan adanya kerugian saat kita tetap bersikap ramah pada mantan.

"Kadang-kadang itu akan menghalangi kita untuk menjalin hubungan baru," tambah dia.

Meskipun kita mampu menjalin hubungan baru, berteman dengan mantan kekasih tetap akan menjadi hal yang rumit.

Hal ini hanya akan mempengaruhi perkembangan hubungan kita dengan kekasih yang baru.

Ashley Brett, selaku psikolog, mengalami hal serupa. Setelah putus dengan kekasihnya sekitar satu setengah tahun, Brett tetap berteman dengannya.

Baca juga: Cara Efektif Sembuhkan Patah Hati Menurut Penelitian Ilmiah

Alhasil, Brett kembali bersatu dengan sang mantan dan menjalin hubungan 'putus nyambung' yang berlangsung selama lebih dari lima tahun.

"Persahabatan itu tidak pernah benar-benar terpisah dari hubungan romantis sebelumnya," kata Brett.

“Ini berubah menjadi siklus hubungan romantis berikutnya, dan kemudian kembali menjadi pertemanan," tambahnya.

Meskipun Brett mengatakan hubungan itu memiliki cukup banyak kejutan, ia menyadari jika dirinya membuat kesalahan yang sama untuk kedua kali.

Oleh karena itu, ia ragu untuk menyaranan kliennya berteman dengan sang mantan.

Brett menambahkan, berulangkali menjalin persahabatan dengan mantan membuatnya tak lagi merasakan sakit setiap perpisahan.

Maka, ini mungkin menjadi cara yang baik untuk mengatasi rasa sakit setelah putus cinta.

Namun sayangnya, hal ini sebenarnya bisa mencegah perkembangan hubungan kita dengan orang baru.

Riset yang diterbitkan PLOS One pada tahun 2013 menemukan rasa sakit saat putus cinta sebenanrya bisa mempercepat pertumbuhan pribadi.

Baca juga: Nenek 83 Tahun Mantan Model Playboy, Kembali Berpose dengan Lingerie

Namun, menghindari sakitnya putus cinta justru dapat menghambat proses pengembangan diri.

Lalu, kapan saatnya kita bisa menjalin pertemanan dengan mantan kekasih?

Menurut Sussman, ketika kita telah memiliki anak bersama sang mantan, kita harus tetap mencoba menjalin hubungan yang baik dengannya.

Namun, pasangan yang berpisah tanpa memiliki anak, menjalin pertemanan dengan mantan kekasih bisa menjadi ide buruk.

Tapi, Sussman mengatakan pasangan yang menjalin asmara ketika masih muda, menjalin asmara tanpa komitmen serius, atau hanya dalam waktu singkat, tak ada salahnya untuk menjalin persahabatan.

Riset menunjukkan, mereka yang tetap menjalin persahabatan dengan mantan untuk alasan yang sama -entah mereka pragmatis atau sentimental - kemungkinan besar memiliki persahabatan yang sukses.

Baca juga: 10 Tanda Kekasihmu Belum Move On dari Sang Mantan

Namun, berteman karena masih memiliki rasa cinta yang belum terselesaikan adalah keputusan yang salah.

Lalu, bagaimana caranya menjalin pertemanan yang positif dengan mantan kekasih?

Jika kita memutuskan untuk mencoba persahabatan dengan mantan, Sussman menyarankan untuk mengambil jeda dulu.

"Waktu menyembuhkan. Banyak wawasan bisa datang dengan waktu dan ruang terpisah,” tambahnya.

Hal ini juga berlaku untuk media sosial dan interaksi pribadi.

"Saya menyarankan bagi pasangan untuk berhenti mengikuti dan tidak berteman satu sama lain selama beberapa bulan setelah putus cinta," kata Sussman.

Baca juga: Menghentikan Obsesi pada Si Mantan

Jika kita tak melakukannya, kita mungkin bisa memiliki berbagai perasaan yang membuat kita merasa terhubung kembali dengan mantan.

Menerapkan batasan ketika berteman dengan mantan juga menjadi hal penting.

Sussman menyarankan agar kita tak berbicara dan mengirim pesan setiap hari.

"Sesekali makan atau melihat film bersamanya mungkin tak akan menjadi masalah besar," papar Sussman.

Kita juga perlu mempertimbangkan apakah pertemanan yang kita jalin bisa menumbuhkan kembali rasa yang pernah ada. Kita harus jujur pada diri sendiri.

"Seseorang yang berteman dengan mantan bisa menimbulkan hal serupa rasa ketergantungan, seperti rasa nyaman," paparnya.

Jika itu terjadi, sebaiknya kita menjauh dari sang mantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com