KOMPAS.com - Apa yang kita makan akan mempengaruhi tubuh dan suasana hati atau perilaku kita. Hal ini juga berlaku untuk anak-anak.
Para ahli mengatakan bahwa kandungan nutrisi tertentu dalam makanan diperlukan oleh tubuh untuk memberi tenaga, tumbuh dan berkembang.
Namun kandungan lain dapat memperburuk atau menyebabkan gangguan perilaku pada anak yang mengalami gangguan belajar seperti ADHD, dan lainnya.
Meskipun mengubah pola makan pada anak balita mungkin terasa sangat sulit, namun saat kita melihat perubahan perilakunya, semua upaya yang dilakukan tidak akan terasa sia-sia.
Untuk itu, sebagai orangtua, kita perlu memahami bagaimana cara nutrisi memengaruhi perilaku si kecil agar bisa memberikan asupan yang tepat untuk mereka.
1. Seng
Seng adalah elemen penting dalam metabolisme lemak Docosahexaenoic Acid (DHA) di otak anak. Ini juga meningkatkan fungsi sistem neurotransmisi yang lebih baik selain mengatur melatonin.
Seng akan memainkan peran utama dalam mengatur suasana hati dan siklus tidur anak pada usia balita.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa seng tidak hanya membantu si kecil tetap tenang, tetapi juga meningkatkan perilaku sosialnya.
Baca juga: Bagaimana Peran Nutrisi dalam Mengurangi Risiko Depresi
2. Magnesium
Ketika anak mengonsumsi makanan yang kaya magnesium, tubuh mereka akan mendapat manfaat yakni, sistem saraf pusat yang lebih tenang dan meningkatkan aktivitas listrik di otak mereka.
Dengan demikian, nutrisi ini meningkatkan rentang perhatian anak. Untuk itu, jika anak kerap tak memerhatikan, berikan asupan ini untuk mereka.
3. Vitamin B
Vitamin B merupakan nutrisi penting yang memfasilitasi produksi neurotransmitter seperti serotonin. Neurotransmitter ini membantu mengatur suasana hati dan perilaku pada anak.
Studi menunjukkan bahwa ketika anak makan makanan yang mengandung vitamin esensial seperti biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, mereka akan memiliki kesehatan mental yang lebih baik.