Orangtua bisa menyajikan alpukat ke anak dengan cara dipadukan dengan roti, dimakan langsung, diolah menjadi smoothie, atau sebagai salad.
Baca juga: 4 Manfaat Superfood Alpukat, Sudahkah Kamu Tahu?
Anak sebaiknya dibiasakan mengonsumsi sayuran apa pun. Pasalnya, setiap sayuran mengandung nutrisi yang berbeda.
Misalnya, bayam dan kangkung yang termasuk sayuran berdaun hijau ternyata memberikan asupan vitamin K.
Di samping itu, sayuran berwarna oranye dan merah mengandung vitamin A dan brokoli, kubis, dan kembang kol dapat menangkal kanker.
Jika anak ngotot tidak mau melahap sayur, orangtua dapat mengolahnya menjadi jus, dipadukan sebagai camilan, atau dikreasikan dalam menu lain.
Baca juga: Tidak Suka Makan Sayuran? Lakukan 4 Trik Berikut
Dalam hal ini, biji-bijian utuh bisa dikonsumsi oleh anak melalui oatmeal, pasta, beras merah, atau roti gandum.
Cara lainnya adalah membuat kue atau pancake berbahan dasar tepung gandum utuh atau tepung gandum putih.
Menurut Departemen Pertanian AS, 8 ons susu mengandung fosfor, vitamin B12, kalium, dan protein yang tinggi.
Tetapi, susu sebaiknya diberikan kepada anak berusia 2 tahun ke atas. Pasalnya, mereka yang berusia 1 tahun tidak dianjurkan minum susu sapi.
Seiring pertambahan usia anak, orangtua secara perlahan bisa menambah konsumsi susu anak menjadi 16 ons.
Orangtua juga bisa menambahkan gula ke dalam susu supaya anak makin doyan meminumnya.
Baca juga: 4 Efek Mengejutkan dari Kebiasaan Minum Susu
Tak hanya itu, telur juga diperkaya dengan asam lemak omega 3 yang bermanfaat untuk perkembangan otak anak.