Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Kanker Serviks Bikin Mandul, Mitos atau Fakta?

Kompas.com - 05/11/2022, 10:38 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Namun memang, dr. Dirga memaparkan bahwa ada banyak langkah lain yang bisa dilakukan sebagai tindakan preventif selain vaksinasi.

Beberapa diantaranya adalah tidak melakukan aktivitas seksual berisiko seperti memiliki banyak partner seks, melakukan sirkumsisi untuk lelaki menjaga kebersihan diri, tidak merokok, dan melakukan screening test berkala yakni Pap Smear atau Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA Test), khususnya bagi mereka yang aktif secara seksual.

Mitos tentang vaksinasi kanker serviks

Berbicara mengenai mitos ataupun stigma, ada beberapa kepercayaan yang masih dianut oleh masyarakat seperti vaksinasi kanker serviks bisa bikin mandul. Padahal, faktanya sangat berbeda.

Selain itu, mereka yang sering kontrol HPV atau mendapatkan kanker serviks kerap dituduh gemar ganti pasangan. Nyatanya, mereka yang memiliki satu pasangan sekalipun, tetap berpotensi tertular HPV, apalagi jika pasangannya telah terinfeksi HPV sebelumnya.

Jangan lupa juga, ada penularan dari rute non-seksual akan HPV seperti riwayat keturunan, pola hidup tidak sehat, penggunaan pil KB, dan sebagainya.

Lalu ada anggapan bahwa vaksin kanker serviks menandakan pemerintah mendukung anak-anak sejak dini untuk lebih aktif secara seksual. Padahal sebenarnya, efektivitas vaksin HPV pada anak perempuan yang belum aktif secara seksual jauh lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Cegah Kanker Serviks Sejak Dini Lewat Vaksinasi

Dr. Prima Yosephine, M.KM selaku Plt. Direktur Imunisasi Kemenkes RI, bahkan menyampaikan bahwa, pencegahan sejak dini saat ini menjadi prioritas dan dua kali suntikan saja sudah lebih dari cukup, tidak perlu sampai booster.

Selanjutnya, mitos tentang kemandulan setelah melakukan vaksinasi HPV atau kanker serviks. Hal ini tidak benar adanya karena vaksin tersebut tidak mempengaruhi kandungan ataupun siklus menstruasi.
Apalagi vaksin ini telah dilakukan di seluruh mancanegara, uji klinis dari para ahli tidak menemukan suatu konklusi bahwa adanya hubungan antara vaksin dengan mandul.

Terakhir, mitos yang mengatakan bahwa vaksin HPV akan membuat seseorang terinfeksi HPV. Dr. Dirga menekankan sekali lagi, melakukan vaksin bukan berarti kamu akan tertular, karena sebenarnya bahan aktif antigen pada kandungan vaksin itu tidak menggunakan virus HPV aktif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com