Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2023, 07:54 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Dr. King menjelaskan bahwa semakin tipis rambut maka semakin tinggi risiko kita mengalami luka bakar.

Baca juga: Ini Dia Deretan Masalah Kulit Kepala berikut Cara Menanganinya

Perlu juga memberikan perhatian khusus pada area belahan rambut karena itu juga merupakan area berisiko tinggi terkena kanker kulit.

Dr. Shaver menambahkan bahwa paparan sinar matahari yang intens secara perlahan dapat menyebabkan kualitas kulit kepala berubah dan menyebabkan penurunan aliran darah dan penipisan rambut.

Saran terbaik untuk menghindari dampak buruknya yakni dengan memakai topi saat berada di luar ruangan dan mengaplikasikan sunscreen di kulit kepala.

Cara aplikasi

Mengoleskan sunscreen ke kulit kepala mungkin terasa aneh, repot dan tidak nyaman.

Untuk mengurangi risiko tersebut, disarankan menggunakan tabir surya dengan formulasi bubuk dan semprot.

"Saya sangat menyukai formulasi bedak untuk kulit kepala karena tidak membuat rambut berminyak," kata Dr. King.

Baca juga: 10 Tips Memilih Sunscreen yang Tepat Menurut Dokter Kulit

Untuk aplikasinya, Dr. Shaver menyarankan untuk fokus pada area dengan cakupan paling sedikit, seperti garis rambut, tempat kita biasanya membelah rambut, atau puncak kepala.

Jika rambut kita tergolong pendek, tipis atau botak, pastikan untuk menutupi semua area yang berpotensi terpapar sinar matahari.

Dr Shaver juga menyarankan untuk meminta bantuan tukang cukur rambut atau dokter kulit untuk mengenali adanya tahi lalat atau perubahan lain yang mencurigakan di kulit kepala kita.

"Penata rambut dapat membantu untuk mengawasi kulit kepala di antara kunjungan dokter kulit dan dapat membantu mengingatkan seseorang tentang lesi baru atau yang berubah," pesannya.

"Temui dokter kulit untuk evaluasi dan mungkin biopsi."

Baca juga: Tahi Lalat Gatal Pertanda Kanker Kulit? Simak Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com