Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2023, 12:57 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kesibukan sehari-hari, seringkali kita melupakan betapa pentingnya menjaga kesehatan mata. Padahal mata, sebagai salah satu organ, memainkan peran sentral dalam memahami dunia di sekitar kita.

Banyak langkah telah diambil untuk menyosialisasikan masalah umum mata seperti rabun dekat atau jauh, serta katarak. Namun, di tengah upaya tersebut, seringkali penyakit mata seperti strabismus dan mata malas (lazy eyes) luput dari sorotan.

Padahal, kondisi-kondisi ini dapat berdampak serius pada kualitas penglihatan dan kehidupan sehari-hari. Mari kita kupas lebih dalam tentang isu-isu kesehatan mata yang mungkin belum mendapat perhatian yang seharusnya.

Baca juga: 10 Tips Merawat Mata Secara Alami

Apa itu strabismus?

Strabismus atau kerap disebut mata juling, adalah suatu kondisi di mana mata tidak sejajar atau tidak bergerak bersama-sama secara normal. Hal ini terjadi karena kelainan pada otot-otot mata atau gangguan pada saraf yang mengontrol gerakan mata.

Sebagai akibatnya, mata tidak dapat fokus pada objek yang sama dan seringkali salah satu mata akan melihat objek di satu arah, sedangkan mata yang lainnya melihat objek di arah yang berbeda.

Tidak sedikit yang menganggap penyakit strabismus ini sebagai kondisi mata yang tidak serius. Mungkin di beberapa kasus memang begitu, tapi ada pula yang berdampak serius pada kehidupan seseorang.

Strabismus sendiri ternyata memiliki prevalensi mencapai 1,93 persen secara global, melibatkan lebih dari 148 juta individu!

Dr. Gusti G. Suardana, dokter Subspesialis Konsultan Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics menyebutkan bahwa tidak jarang terdapat prasangka, ketidakpahaman, dan perlakuan negatif terhadap penyandang strabismus akibat stigma yang keliru, sehingga meningkatkan tekanan psikologis yang mereka alami.

Dampak strabismus ini pun tidak hanya sebatas pada aspek psikologis, seperti yang sudah disebutkan, tapi juga bisa menciptakan masalah serius lainnya, seperti ambliopia.

Baca juga: 12 Makanan Terbaik untuk Kesehatan Mata

Ambliopia atau yang lebih dikenal sebagai mata malas, merupakan kondisi penurunan penglihatan pada salah satu mata akibat gangguan perkembangan fungsi penglihatan pada masa pertumbuhan.

Ambliopia sendiri tidak hanya sekadar mengganggu aktivitas sehari-hari, tapi bisa menghadirkan tantangan nyata dengan risiko mencapai 50-73 persen. “Sekitar 90 persen penderita ambliopia disebabkan oleh strabismus,” kata dr. Gusti dalam media session di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).

Penyebab Strabismus

Strabismus adalah kondisi di mana mata tidak bisa secara bersamaan fokus pada satu objek. Penyebab strabismus dapat bervariasi, tetapi ada beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya kondisi ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi meliputi

  • kelemahan otot mata,
  • ketidakseimbangan otot mata,
  • gangguan sistem saraf,
  • masalah refraksi (seperti miopi atau hipermetropi),
  • kelainan pembuluh darah di mata,
  • trauma atau cedera pada mata,
  • faktor genetik.

Penyebab strabismus ini dapat terjadi sejak lahir atau dapat pula berkembang seiring pertumbuhan dan perkembangan anak.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, DR. dr. Feti Karfiati Memed, SpM(K), MKes selaku Ketua Indonesian Pediatric Ophthalmology and Strabismus Society (INAPOSS) memberikan penjelasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com