Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 122 Kg, Bobot Pria Ini Jadi 77 Kg dengan Tubuh Berotot...

Kompas.com - 13/03/2019, 16:20 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber menshealth

KOMPAS.com -  Bagi Dustin Worth, hidup di balik meja, tanpa melakukan aktivitas fisik yang signifikan, merupakan keseharian yang terus mewarnai perjalanan hidupnya.

"Aku gak bisa mengingat kapan momen di dalam hidupku yang memaksa aku beranjak dari tempat duduk," kata Worth mengawali kesaksiannya.

Bahkan, jauh sebelum menginjang usia dewasa, Worth kecil hanya aktif bermain saxophone, tanpa berolahraga.

"Saya juga enggak ngerti soal makanan yang sehat," sambung dia. 

Tak hanya buta dengan makanan sehat, Worth kecil tak henti-hentinya ngemil. Bahkan, kebiasaan itu berlanjut hingga dia berusia 20an.

Tahun demi tahun berlalu, dan bobot badan Worth kian menumpuk. "Bukan menyadari kondisi buruk tersebut, aku malah kerap menyangkalnya," kata dia.

Baca juga: Cerita Pria Pembenci Diet dan Gym yang Turunkan Berat Badan 45 Kg

"Saya menjadi seperti orang yang terus berbelanja dengan kartu kredit, tanpa mengontrol tagihan yang muncul," cetus dia.

Sebagai bagian dari penyangkalannya, Worth pun tak pernah mau menginjakkan kaki di atas timbangan.

Bukan hanya itu, dia pun kerap menolak ajakan foto bersama karena takut berhadapan dengan kenyataan bahwa badannya sudah mengalami kegemukan.

Berat badan yang menyiksa

Hingga akhirnya, pada awal tahun 2015 berat badan Worth sudah mencapai 122 kilogram.

"Tentu saja, kala itu aku adalah seorang pria yang amat berbahagia. Bagaimana tidak? Saya menikahi seorang perempuan yang luar biasa, yang memberiku tiga orang anak."

"Aku pun punya pekerjaan yang bagus di Apple. Belum lagi, hobi photography yang sudah aku jalani sekian lama, mulai dipublikasikan secara internasional," papar Worth.

Kendati demikian, setiap harinya Worth menghabiskan waktu hingga 10 jam di belakang meja, sambil terus menyantap fastfood

Baca juga: Cerita Brittany May, Turunkan Berat Badan hingga 153 Kg dalam 2 Tahun

Selanjutnya, muncul keluhan sleep apnea.

"Aku sampai memilih tidur di sofa, hanya demi tak mengganggu tidur istriku yang mendengar aku terengah-engah kesulitan bernafas di tengah malam," sebut dia.

Sederet penderitaan itu dirasa kian menyiksa oleh Worth.

Terlebih, dia menyadari, bahwa tak adil jika kondisi kesehatannya yang buruk itu, bisa mengganggu sang istri.

Dustin WorthVIA MENSHEALTH Dustin Worth

Fitness challenge

Pada bulan Juni di tahun yang sama, Worth memutuskan untuk ambil bagian dalam acara tahunan fitness challenge di Apple.

"Kala itu, istriku sudah mampu menyelesaikan lari maraton. Dialah yang menjadi pencetus motivasi hingga aku mau ikut berlari," sebut dia.

Selain itu, Worth pun mengaku keputusannya mengambil tantangan itu adalah ingin lebih dekat dengan sang istri.

Baca juga: Kenalilah, 5 Kebiasaan Baik untuk Turunkan Berat Badan

"Aku sangat bangga dengan pencapaian dia, ya dia pun bangga padaku. Tapi, aku ingin membuat sesuatu yang kami bangun dan capai bersama."

"Lalu kupikir, lari akan membuat kebersamaan kami semakin erat," kata dia. 

Worth mengaku amat bersyukur dengan dorongan sang istri yang membuatnya mau bergerak, dengan berlari di atas treadmill hampir setiap malam.

"Dari sana saja berat badanku perlahan-lahan susut," sebut dia. 

Dalam bulan-bulan pertama, berat badan Worth telah susut sekitar sembilan kilogram.

Aplikasi ponsel

Sebagai bagian dari usaha kerasnya, Worth mengunduh aplikasi ponsel yang mampu memantau perkembangan asupan dan pembakaran kalori.

Tak hanya itu, kebiasaan meminum es kopi ekstra besar berganti dengan cup kecil, dan menu sarapan sandwich berganti dengan mozzarella.

Baca juga: Sadarilah, 7 Penyebab Berat Badan Membengkak Lagi

Lalu, latihan lari mulai ditambah dengan menu angkat beban, sehingga ada kemajuan dalam pembentukan otot.

"Aku juga mulai minum protein shake dan makan ikan seperti nila atau potongan ayam tanpa lemak," kata dia.

Dalam sepanjang upaya itulah, Worth mengaku merasakan apa yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Pasang target tinggi

Di tahun 2018 lalu, Worth dan istri memutuskan untuk pindah ke Florida, yang dia rasakan bak bulan madu kedua. 

Sejak saat itu hingga sekarang, mereka memiliki kebiasaan berlatih kebugaram bersama di gym, setidaknya empat hari seminggu.

"Aku juga terus berlari bersama dia, dan dia juga mulai berlatih beban bersama aku," kata dia.

Worth mengaku kehidupan cintanya menjadi lebih kuat, dan terasa lebih saling menyayangi satu dengan lain.

"Perayaan thanksgiving lalu, -yang juga ultah ku, kami berlari lima kilometer bersama, hingga masuk ke garis finish pun bersama," kata dia.

Baca juga: Melihat Sederet Pesohor yang Sukses Turunkan Berat Badan...

Dengan segala perjuangan itu, Worth kini mampu mencapai berat badan 77 kilogram dan persentase lemak tubuh hanya 11 persen.

"Masalah gangguan tidur pun sudah lenyap sekarang," kata dia.

"Sekarang aku memiliki tubuh yang baru, aku punya bergitu banyak target yang ingin kucapai," sebut dia.

"Aku ingin memanjat tali di event YMCA hingga melakukan Skydive Ultra, perlombaan lari jarak jauh, yang diawali dengan skydive."

"Pasang target yang tinggi, langit pun tak ada batasnya," cetus dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com