Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Minyak Goreng Wajibkan KK dan Bukti Vaksin, Ancaman Data Pribadi?

Kompas.com - 22/02/2022, 13:45 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial dihebohkan soal kabar pembelian minyak goreng yang wajib menyertakan fotocopy Kartu Keluarga (KK) dan bukti vaksin.

Informasi ini berawal dari unggahan salah satu akun di Instagram yang kemudian beredar luar ke berbagai platform lainnya.

Konsumen yang ingin membeli minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter wajib memberikan dua dokumen penting berisikan data pribadi itu.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Kartu Vaksin Jadi Syarat Beli Minyak Goreng Bersubsidi

Tidak jelas di mana lokasi syarat tersebut diberlakukan namun hal ini sontak memicu perdebatan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by VIDEO_MEDSOS (@video_medsos)

Terlebih lagi, kini stok minyak goreng sangat langka dengan harga yang melambung tinggi.

Wajar jika akhirnya banyak masyarakat yang tergiur melakukan pembelian tersebut meskipun kerahasiaan data pribadi menjadi taruhannya.

Syarat beli minyak goreng dengan KK dan bukti vaksin tak ada dasar hukumnya

Pakar komunikasi digital Universitas Indonesia, Firman Kurniawan mengatakan, jika memang berlaku demikian, syarat menyertakan KK dan bukti vaksin itu merupakan tindakan sewenang-sewenang.

Baca juga: Lebih Sehat, Ini 6 Tips Memasak Tanpa Minyak Goreng

Apalagi jika kemudian supermarket yang bersangkutan menolak menjual minyak goreng kepada pembeli dengan alasan ketiadaan dokumen tersebut.

"Tidak ada dasar hukumnya, alasannya apa mereka boleh meminta data pribadi kita, harus diverifikasi apakah mereka, supermarketnya, mampu menjaga keamanannya," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa (22/2/2022).

Ia mengatakan, pihak yang mengumpulkan data pribadi masyarakat memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaannya.

Hal ini termasuk dalam RUU Perlindungan Data Pribadi yang sayangnya, sampai saat ini belum diresmikan.

Meski demikian, Firman menambahkan, data pribadi dikategorikan PBB sebagai Hak Asasi Manusia (HAM).

Artinya, data tersebut layak mendapatkan perlindungan dari pemerintah dan regulasi yang ada.

Baca juga: Pahami, Informasi yang Dikategorikan sebagai Data Pribadi

Bukan hanya berupa fotocopy KK dan bukti vaksin namun juga ketika penjual ingin memotret dan mencatat nomor identitas kita itu.

Ia berpendapat, masyarakat berhak menolak syarat tersebut ketika ingin membeli minyak goreng.

Selain itu, kita juga bisa melaporkan syarat tersebut ke lembaga konsumen maupun kementriaan yang bersangkutan.

Fotocopy KK dan bukti vaksin menyediakan data pribadi yang amat penting

KK maupun bukti vaksin kita memiliki data pribadi yang sangat penting dan krusial.

Dua dokumen itu berisikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan nomor KK yang menjadi identitas diri kita.

Firman mengingatkan, kombinasi dua data itu saja sudah sangat cukup untuk disalahgunakan.

Dengan data pribadi tersebut, pihak yang tidak bertanggung jawab bisa mengakses rekening perbankan, media sosial, nomor ponsel dan berbagai akun penting lainnya.

Baca juga: Mengapa Kita Mudah Terjebak Tren Medsos dan Mengumbar Data Pribadi?

Contoh paling mudah, kombinasi NIK dan nomor KK bisa dipakai untuk mendaftarkan nomor handphone yang baru dengan identitas palsu.

"Gampangnya nomor baru itu bisa dipakai untuk memeras orang, meneror sampai daftar aplikasi pinjol," jelasnya.

Selain itu, ada berbagai kemungkinan lain yang bisa dilakukan dengan berbekal data pribadi kita itu.

Baca juga: 6 Jenis Minyak Goreng yang Sebaiknya Dihindari demi Kesehatan

Maka dari itu, Firman menyarankan kita untuk tidak mudah menyerahkan data pribadi tersebut begitu saja, termasuk demi minyak goreng di masa sulit seperti ini.

"Negosiasi saja, mungkin supermarket perlu untuk pendataan tapi sampaikan saja kalau kita keberatan memberikan informasi pribadi itu, tanyakan soal keamanannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com