Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kasus Sifilis Meningkat dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 22/05/2023, 06:42 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Halodoc

KOMPAS.com - Sifilis atau raja singa adalah salah satu jenis penyakit infeksi menular seksual yang bisa menyebar dari satu individu ke individu lain. Penyakit ini bisa terjadi karena bakteri yang bernama Treponema pallidum.

Awalnya, sifilis bisa muncul sebagai luka di area kelamin tanpa adanya rasa nyeri. Namun, tanpa pengobatan penyakit ini bisa berbahaya bagi kesehatan, bahkan hingga menyebabkan kematian.

Kemenkes mengungkapkan terjadi peningkatan kasus sifilis di Indonesia yang signifikan dalam kurun waktu 2016 sampai 2022. Disebutkan, rata-rata penambahan kasus setiap tahunnya mencapai 17.000 hingga 20.000 kasus.

Baca juga: Mungkinkah Tertular Penyakit Menular Seksual dari Toilet Umum?

Tentunya ini adalah hal yang mengkhawatirkan. Nah, apakah penyebab kasus sifilis meningkat dan apakah bisa melakukan pencegahan? Simak jawabannya berikut ini!

Apa saja penyebab kasus sifilis meningkat?

Menurut Kementerian Kesehatan, peningkatan kasus sifilis ini paling banyak terjadi pada kelompok ibu hamil dan ibu rumah tangga. Penyebab kasus sifilis meningkat dalam lima tahun ke belakang adalah rendahnya persentase pengobatan pada pengidap sifilis.

Alasannya karena stigma masyarakat terhadap penyakit ini yang masih dianggap menjadi sebuah aib. Akhirnya, hal ini berpotensi semakin banyak ibu hamil yang menularkan sifilis pada bayi yang dilahirkan. Sifilis adalah penyakit yang tidak dapat dianggap sepele karena bisa berakibat fatal.

Untuk itu, deteksi dini sangat diperlukan untuk menekan penularan sifilis. Semakin banyak orang yang melakukan skrining dan kemauan untuk menjalankan pengobatan, maka akan mencegah peningkatan kasus sifilis di Indonesia.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Penyakit Kelamin yang Jarang Diketahui

Bagaimana penyakit sifilis ditularkan?

Sifilis bisa terjadi pada siapa saja, baik orang dewasa hingga anak-anak. Pada orang dewasa, mayoritas kasus sifilis terjadi melalui hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit ini. Kemungkinan infeksinya bisa terjadi ketika:

? Berhubungan intim tanpa pelindung seperti kondom.

? Pasangan seksual memiliki sifilis.

? Berhubungan seksual lebih dari satu orang.

? Laki-laki melakukan hubungan intim dengan laki-laki lain.

? Pasangan seksual positif HIV dengan ko-infeksi sifilis.

Selain itu, pada orang dewasa sifilis dan penyakit menular seksual lainnya bisa tertular melalui penggunaan jarum suntik yang berulang-ulang.

Pada anak, penularan sifilis yang memungkinkan melalui ibu saat fase kehamilan, melahirkan, atau menyusui. Terdapat 69-80 persen kemungkinan bayi meninggal saat lahir atau mengalami sifilis kongenital jika selamat.

Baca juga: Apakah Kondom Bisa Mencegah Penyakit Menular Seksual?

Cara menghindari penularan sifilis

Sifilis bisa menyebabkan gangguan kehamilan, kerusakan organ, kulit yang memerah dan berbintik, hingga kematian. Ini adalah kondisi-kondisi yang membahayakan, jadi lebih baik mencegah penularan sifilis dengan melakukan hal-hal berikut.

1. Menggunakan pelindung saat berhubungan intim

Penggunaan kondom saat berhubungan seksual vaginal atau dental dam saat melakukan aktivitas seksual oral bisa membantu melindungimu dari sifilis. Ini bisa menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh pengidap sehingga sifilis tidak dapat menular.

2. Tidak menggunakan jarum suntik yang tidak steril

Jarum suntik memiliki risiko membawa penyakit jika terpakai lebih dari sekali. Pastikan jika kamu perlu menyuntikan sesuatu, hindari penggunaan jarum suntik yang berulang.

Tiap jarum suntik harus sekali pakai dan segera kamu buang. Narkoba yang cara pemakaiannya dengan penyuntikan juga harus kamu hindari.

Baca juga: 5 Aktivitas Seksual Berisiko, Waspadai Penyakit Kelamin

3. Melakukan skrining sifilis secara rutin

Sebelum melakukan skrining penyakit menular seksual, kamu tidak perlu puasa. Namun, kamu harus menginformasikan jika ada obat/suplemen yang rutin dikonsumsi. Selain itu, sebaiknya kamu mengenakan pakaian yang mudah dilipat pada bagian lengan.

Mengenai skrining penyakit menular seksual ini, kini kamu bisa melakukan skrining dari rumah tanpa antri dengan bantuan dari staf medis profesional. Layanan ini tentunya akan memudahkan kamu melakukan tes kesehatan dari mana saja tempat kamu berada.

Kamu tinggal memilih paket tes yang paling sesuai untukmu. Setelah menerima hasil tes, kamu bisa segera melakukan konsultasi dengan dokter secara online untuk mendapat bantuan memahami hasil tesmu lebih baik serta mendapatkan saran medis lanjutan.

Melihat kasus sifilis yang saat ini meningkat di Indonesia, ada baiknya kamu segera melakukan skrining penyakit menular seksual. Bahkan jika kamu tidak mengalami gejala sifilis, sebaiknya tetap melakukan skrining penyakit menular seksual secara rutin jika telah aktif secara seksual.

Baca juga: 9 Gejala Penyakit Menular Seksual yang Tak Boleh Diabaikan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com