Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/09/2023, 11:01 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Health.com

KOMPAS.com - Jika kamu terbiasa memulai hari dengan secangkir kopi yang mengepul, dan tak lama pergi ke kamar mandi, ini adalah efek umum dari kafein.

Penelitian menunjukkan, kopi memang dapat merangsang perut, mengubah waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati sistem pencernaan.

Namun, secangkir kopi di pagi hari juga dapat berinteraksi dengan obat yang mungkin kita konsumsi, dan mengubah seberapa cepat obat tersebut diserap ke dalam aliran darah.

Artinya, minum kopi pada saat yang sama ketika minum obat dapat memengaruhi seberapa baik obat tersebut bekerja.

Pada tahun 2020, sekelompok peneliti meninjau berbagai obat dan bagaimana pengaruhnya terhadap kopi.

Mereka melaporkan bahwa kopi secara signifikan memengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi banyak obat.

Baca juga: Haruskah Berhenti Minum Kopi Saat Menstruasi?

Hal ini tertuang dalam tinjauan bertajuk The effect of coffee on pharmacokinetic properties of drugs? oleh Belayneh A dan Molla F.

Namun, tidak semua obat terpengaruh oleh minum kopi.

Berikut ini adalah obat apa saja yang tidak boleh dicampur dengan kopi, dan apa yang harus diperhatikan.

  • Pengobatan tiroid

Jika kamu menderita hipotiroidisme, maka kelenjar tiroid - kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher- tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup.

Hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, kulit kering, nyeri sendi, rambut rontok, dan periode menstruasi yang tidak teratur pada wanita.

Banyak orang diberi resep levotiroksin atau obat tiroid lainnya untuk membantu menyeimbangkan hormon mereka.

Studi menunjukkan, minum kopi pada saat yang sama dengan minum obat tiroid dapat mengurangi jumlah obat yang diserap oleh tubuh, sehingga obat menjadi kurang efektif.

Dan ini bukan efek yang kecil: Laporan kasus pasien menunjukkan bahwa kopi bahkan dapat mengurangi penyerapan obat tiroid lebih dari setengahnya.

Baca juga: Minum Kopi Setiap Hari, Apa Efeknya pada Tubuh?

  • Obat pilek atau alergi

Obat-obatan untuk pilek atau alergi digunakan oleh jutaan orang, dan sering kali mengandung stimulan sistem saraf pusat seperti pseudoephedrin.

Kopi juga merupakan stimulan, jadi mencuci obat alergi dengan kopi dapat meningkatkan gejala seperti gelisah dan ketidakmampuan untuk tidur.

Beberapa obat alergi, seperti fexofenadine tidak boleh diminum dengan kopi karena dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan.

Kondisi ini dikhwatirkan bisa meningkatkan gejala kegelisahan.

Jika kamu mencampur kopi  dengan gula atau susu, hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan berdampak pada seberapa baik obat diabetes bekerja.

Selain itu, penelitian menunjukkan kafein dapat memperburuk gejala pada penderita diabetes.

Minum apa pun yang mengandung kafein, seperti kopi, dapat meningkatkan kadar insulin dan gula darah.

Demikian kesimpulan dalam riset yang diterbitkan oleh American Diabetes Association.

Penelitian ini memang masih kecil, sehingga penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Namun, para peneliti memperingatkan, minum terlalu banyak kafein dapat mempersulit pengelolaan gula darah, dan pada akhirnya meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

Diabetes dan pradiabetes sangat umum terjadi. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 37 juta orang Amerika Serikat mengidap diabetes. 

Baca juga: Minum Kopi Bisa Jadi Solusi Ereksi Loyo pada Pria, Benarkah?

Lalu, -tak hanya itu- hampir 100 juta mengidap pradiabetes. Di mana, kebanyakan orang tidak mengetahui bahwa mereka mengidapnya.

Dengan angka-angka tersebut, tidak mengherankan jika jutaan orang mengonsumsi obat diabetes setiap hari.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com