Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Berteman dengan Mantan? Ada yang Perlu Dipertimbangkan...

Kompas.com - Diperbarui 31/10/2022, 13:43 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Ashley Brett, selaku psikolog, mengalami hal serupa. Setelah putus dengan kekasihnya sekitar satu setengah tahun, Brett tetap berteman dengannya.

Baca juga: Cara Efektif Sembuhkan Patah Hati Menurut Penelitian Ilmiah

Alhasil, Brett kembali bersatu dengan sang mantan dan menjalin hubungan 'putus nyambung' yang berlangsung selama lebih dari lima tahun.

"Persahabatan itu tidak pernah benar-benar terpisah dari hubungan romantis sebelumnya," kata Brett.

“Ini berubah menjadi siklus hubungan romantis berikutnya, dan kemudian kembali menjadi pertemanan," tambahnya.

Meskipun Brett mengatakan hubungan itu memiliki cukup banyak kejutan, ia menyadari jika dirinya membuat kesalahan yang sama untuk kedua kali.

Oleh karena itu, ia ragu untuk menyaranan kliennya berteman dengan sang mantan.

Brett menambahkan, berulangkali menjalin persahabatan dengan mantan membuatnya tak lagi merasakan sakit setiap perpisahan.

Maka, ini mungkin menjadi cara yang baik untuk mengatasi rasa sakit setelah putus cinta.

Namun sayangnya, hal ini sebenarnya bisa mencegah perkembangan hubungan kita dengan orang baru.

Riset yang diterbitkan PLOS One pada tahun 2013 menemukan rasa sakit saat putus cinta sebenanrya bisa mempercepat pertumbuhan pribadi.

Baca juga: Nenek 83 Tahun Mantan Model Playboy, Kembali Berpose dengan Lingerie

Namun, menghindari sakitnya putus cinta justru dapat menghambat proses pengembangan diri.

Lalu, kapan saatnya kita bisa menjalin pertemanan dengan mantan kekasih?

Menurut Sussman, ketika kita telah memiliki anak bersama sang mantan, kita harus tetap mencoba menjalin hubungan yang baik dengannya.

Namun, pasangan yang berpisah tanpa memiliki anak, menjalin pertemanan dengan mantan kekasih bisa menjadi ide buruk.

Tapi, Sussman mengatakan pasangan yang menjalin asmara ketika masih muda, menjalin asmara tanpa komitmen serius, atau hanya dalam waktu singkat, tak ada salahnya untuk menjalin persahabatan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com